Sukses

Daging Kerbau India Masuk Indonesia Akhir Juli Ini

Pemerintah membuka keran impor daging kerbau asal India melalui penugasan kepada Perum Bulog.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah membuka keran impor daging kerbau asal India melalui penugasan kepada Perum Bulog. Hal ini dilakukan dalam rangka menekan harga dan memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri.

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu mengatakan, pihaknya telah mendapatkan penugasan impor tersebut sebesar 10 ribu ton. Rencananya, daging tersebut masuk secara bertahap mulai akhir bulan ini.

"Insya Allah masuk mulai akhir bulan ini, bertahap dari izin yang diterbitkan Kementerian Perdagangan sebesar 10 ribu ton. Kita lakukan secara bertahap,"‎ ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Wahyu mengungkapkan, meski diberikan izin sebesar 10 ribu ton, namun pihaknya belum bisa memastikan berapa besar daging kerbau yang akan diimpor.‎ Pasalnya, Bulog juga akan menunggu respon masyarakat terhadap daging kerbau asal India ini.

"Kita targetkan 1 bulan sampai Agustus itu 10 ribu ton. Tapi kita lihat perkembangannya, lihat respon pasar bagaimana," lanjut dia.

Daging impor tersebut akan diperuntukan baik untuk kebutuhan sektor usaha maupun konsumsi masyarakat. Wahyu mengatakan, nanti tinggal pihak mana yang dinilai lebih membutuhkan daging kerbau tersebut.

"Intinya daging ini untuk kebutuhan apapun, apakah konsumsi masyarakat atau horeka (hotel, restoran, katering). Karena kan targetnya tidak bisa dipilah-pilah. Yang pasti daging ini bisa untuk konsumsi masyarakat juga bisa jadikan kebutuhan horeka," kata dia.

‎Selain itu, Bulog berencana mendistribusikan daging tersebut melalui dua cara. Pertama, melalui outlet-outlet yang dimiliki oleh Bulog. Sedangkan kedua, melalui para distributor yang bermitra dengan Bulog.

"Kita selalu ada jalur distribusi. Pertama melalui jalur penjualan langsung melalui outlet kita seperti Rumah Pangan Kita. Kedua, distribusi melalui distributor kita yang sudah ada maupun yang nanti ingin menyalurkan. Saya sudah dihubungi asosiasi distributor, mereka bersedia," tandas dia.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini