Sukses

Ini Alasan PGN Pilih Bajaj untuk Kampanye Gas Murah

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memilih bajaj untuk mengkampanyekan penggunaan gas sebagai energi bersih dan ramah lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memilih bajaj untuk mengkampanyekan penggunaan gas sebagai energi bersih dan ramah lingkungan. Dalam kampanye tersebut, PGN menggelar program Ayo Kita Ngegas Merdeka. Program ini memberikan fasilitas naik bajaj gas gratis ke seluruh wilayah DKI Jakarta.

Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan, program Ayo Kita Ngegas Merdeka ini akan dimulai pada 14 Agustus dan berakhir pada 20 Agustus. Waktu yang dipilih menyesuaikan dengan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus.

 

Dalam program ini, PGN mengerhakan 700 bajaj gas. Namun memang 700 bajaj tersebut tidak berjalan bersamaan dalam satu hari tetapi bergilir 100 bajaj untuk satu hari. 

"Jadi seminggu lagi masyarakat bisa manfaatkan bajaj gas ini untuk pergi ke sekolah, ke pasar, tempat kerja bahkan wisata di wilayah DKI Jakarta tanpa bayar," kata Heri, di Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Heri mengungkapkan, bajaj dipilih sebagai kendaraan dalam promosi tersebut karena bajaj merupakan salah satu moda transportasi yang aktif menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar. Selain itu, program ini juga membantu para sopir bajaj karena dengan pakai gas bumi mereka bisa hemat bahan bakar.

Meski dalam program tersebut membebaskan biaya pada penumpang, sopir bajaj yan‎g ikut dalam program Ayo Kita Ngegas Merdeka tetap mendapat penghasilan karena PGN akan memberikan insentif sebesar Rp 500 ribu per hari.

Heri mengungkapkan, tujuan adanya program ini, selain merupakan rangkaian program BUMN Hadir Untuk Negeri dan HUT RI ke-71 Tahun, juga bertujuan untuk mengkampanyekan pemanfaatan gas bumi yang ramah lingkungan, aman dan efisien.

Selain itu, program ini juga bisa dibilang sebagai kado khusus dari PGN bagi masyarakat dalam menyambut HUT RI ke 70.

"Makanya kita sebut gas bumi ini sebagai energi baik, karena manfaatnya besar mulai dapat digunakan untuk memasak ibu-ibu rumah tangga, pembangkit listrik, hotel, restoran sampai untuk transportasi seperti bus, angkot hingga bajaj," tutup Heri. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini