Sukses

6 Ancaman Ekonomi yang Menghantui Negara-negara Asia

Perekonomian seluruh negara berpendapatan menengah ke atas di Asia diproyeksi tumbuh positif sepanjang 2014.

Meski perekonomian seluruh negara berpendapatan menengah ke atas di Asia diproyeksi tumbuh positif sepanjang 2014, berbagai tantangan besar masih harus dihadapi kawasan tersebut.

Pemerintah dan para pembuat kebijakan di Asia harus segera mengatasinya guna mempertahankan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Seperti dikutip dari Asia Foundation, Kamis (9/1/2014), sejumlah faktor bakal mengancam perekonomian sejumlah negara di Asia.

Indonesia dan India, dua negara terbesar di Asia tengah menunjukkan beberapa pelemahan landasan ekonomi. Keduanya juga tengah dihadapkan dengan defisit transaksi berjalan yang membengkak ditambah tingginya inflasi.

Serupa dengan kedua Indonesia dan India, negara-negara dengan perekonomian berskala kecil seperti Sri Lanka dan Vietnam juga berhadapan dengan tantangan inflasi.

Sementara dari Malaysia, kekhawatiran kini mengarah pada persoalan posisi fiskal yang mulai mengganggu laju pertumbuhan ekonomi. Sedangkan Thailand dan Filipina serta anggota ASEAN lainnya berada di bawah ancaman kecemasan pertumbuhan kredit.

Selain faktor-faktor tersebut, desakan kenaikan upah juga akan menjadi tekanan tersendiri bagi sejumlah negara di Asia. Saat ini sektor manufaktur mulai beralih dari China menuju negara-negara seperti Bangladesh, Vietnam dan Kamboja.

Tahun ini, China diprediksi akan menaikkan upah minimum sebesar 10% atau lebih. Sementara di India, upah minimum pekerja akan naik sekitar 11%, meski inflasi akan memangkasnya sekitar 2%.

Sementara saat ini, Bangladesh, Thailand dan Kamboja tengah mengalami kegoyahan di bidang politik yang menyebarkan kekhawatiran akan stabilitas ekonomi baik secara domestik maupun regional.

Secara keseluruhan, rangkaian kebijakan makroekonomi yang lebih tegas sangat dibutuhkan untuk mengurangi berbagai risiko pertumbuhan ekonomi yang mengancam negara-negara Asia tersebut. Kebijakan seperti peningkatan pengumpulan pajak, rasionalisasi pengeluaran harus disesuaikan dengan investasi serta pengawasan yang lebih kuat di sektor finansial.

Meski muncul berbagai tantangan, kawasan Asia diprediksi tetap mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi di 2014. Bahkan, jika pemerintah di setiap negara tersebut mampu mengatasi permasalahannya, bukan tidak mungkin Asia tetap akan menjadi roda penggerak utama pertumbuhan ekonomi dunia.(Sis/Shd)

Baca Juga
Presiden Sebut PDB RI Masuk 15 Besar Ekonomi Dunia

Empat Negara Pendobrak Ekonomi Dunia di Masa Depan

9 Kejutan Ekonomi Dunia di 2014

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini