Sukses

Rupiah Terus Tertekan Data-Data Ekonomi AS

Rupiah melemah ke level 11.825 per dolar AS dalam data valuta asing Bloomberg.

Liputan6.com, Jakarta - Tekanan terhadap nilai tukar rupiah semakin dalam. Tak ada sentimen positif dari dalam negeri dan juga membaiknya data-data ekonomi di Amerika Serikat (AS) membuat rupiah terus terperosok.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Kamis (11/9/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah melemah ke level 11.831 per dolar AS. Nilai tukar rupiah mengalami koreksi 49 poin dari level 11.782 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Sementara data valuta asing (valas) Bloomberg, rupiah tercatat dibuka melemah di level 11.825 per dolar AS. Hingga siang, nilai tukar rupiah terus melemah ke level 11.828 per dolar AS.

Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia, Eric Alexander Sugandi menjelaskan, penurunan nilai tukar rupiah pada hari ini lebih disebabkan karena tidak adanya sentimen positif baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang bisa mengangkat nilai tukar rupiah.

Akibatnya, dolar AS yang mendapat sentimen positif dari data-data ekonomi negara Paman Sam tersebut pun terus mengalami penguatan dan terus menekan rupiah. "Jadi rupiah akan ada di kisaran 11.700 hingga 11.900 per dolar," tuturnya.

Pelemahan rupiah ini tidak terjadi sendiri. beberapa mata uang di negara Asia lainnya pun juga mengalami hal yang sama. Pelemahan rupiah terjadi secara regional bersama dengan mata uang Asia lainnya tersebut lantaran data ekonomi AS yang terus menunjukkan pemulihan.

Eric melanjutkan, jika BI Rate tetap di tahan di level 7,5 persen, nilai tukar rupiah tidak akan bergerak jauh juga dari kisaran itu. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini