Batal Beli Mercedez, Contoh Rencana Alokasi Anggaran Tak Tepat

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sekretariat Negara akhirnya membatalkan pembelian mobil Mercedes-Benz untuk kendaraan dinas pemerintahan mendatang. Keputusan ini diambil setelah rencana tersebut mendapatkan tanggapan negatif dari berbagai kalangan.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Kepala Staf Kantor Tim Transisi Jokowi-JK Hasto Kristiyanto mengatakan, sebenarnya rencana pembelian mobil menteri tersebut menunjukkan bagaimana pemerintahan yang berjalan saat ini tidak merencanakan alokasi anggaran negara secara efisien dan cermat.

"Sehingga bisa mengalokasikan anggaran-anggaran yang sangat boros. Ini sudah dimulai pada pemerintah SBY, misalnya akhirnya pembelian mobil pun dibatalkan," ujarnya dalam Seminar National Demografic Based Development: Keep Learning from the Future di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2014).

Borosnya pemerintahan yang saat ini ketika merencanakan belanja negara, lanjut Hasto lantaran pemikiran bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya sehingga bisa menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak mendesak, meski anggaran tersebut berasal dari pinjaman.

"Cara pandang ini yang salah bahwa negara kita adalah negara yang sangat kaya, meski dengan utang," kata Hasto.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan Mercedes-Benz sebagai pemenang lelang pengadaan mobil menteri, pejabat setingkat menteri, mantan presiden, dan mantan wakil presiden. Total nilai dari tender mencapai Rp 91,94 miliar. Nilai sebesar itu untuk pengadaan 72 Mercy tipe E-Class 400. (Dny/Ahm)

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!