Sukses

Data Manufaktur China Bantu Rupiah Menguat Tipis

Setelah mengalami tekanan selama dua hari berturut-turut, rupiah akhirnya mulai menunjukkan penguatan.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mengalami tekanan selama dua hari berturut-turut, rupiah akhirnya mulai menunjukkan penguatan. Data manufaktur China yang tercatat lebih baik daripada prediksi berhasil mendorong perlahan nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Rabu (24/9/2014) menunjukkan nilai tukar rupiah menguat tipis sebesar 11 poin. Kini rupiah berada di level 11.976 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya di levell 11.987 per dolar AS.

Sementara data valuta asing (valas) Bloomberg, menunjukkan nilai tukar rupiah dibuka melemah di level 11.977 per dolar AS. Meski begitu rupiah tercatat menguat tipis 0,04 persen ke level 11.965 per dolar AS pada perdagangan pukul 11.25 waktu Jakarta.

Hingga menjelang siang, rupiah masih bertengger di kisaran 11.964 - 11.982 per dolar AS.

Pengamat valuta asing PT Bank Mandiri Tbk, Renny Eka Putri mengatakan, selama beberapa pekan, nilai tukar rupiah akan lebih dipengaruhi faktor eksternal seperti putusan rapat The Fed dan rilis data ekonomi beberapa negara lain. Sementara sejumlah sentimen domestik belum banyak mempengaruhi rupiah.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, cerahnya data manufaktur China membantu penguatan sejumlah mata uang Asia termasuk rupiah. Sementara pelemahan dolar AS dapat memberi sedikit ruang bagi rupiah untuk kembali menguat. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini