Sukses

Instruksi IMF Buat Bank-bank di Seluruh Dunia

IMF meminta seluruh bank di dunia memperhatikan harga jual produk keuangan dan melakukan transisi ke model bisnis yang lebih menguntungkan

Liputan6.com, Washington - Lembaga keuangan Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi proses perbaikan pengelolaan keuangan di seluruh bank dunia dapat menghambat pemulihan ekonomi yang tengah terjadi sejak krisis finansial global.

Pemangkasan dana investasi yang harus dilakukan berbagai bank di seluruh penjuru dunia diprediksi dapat menahan proses pinjaman dan justru menghambat pemulihan ekonomi.

Mengutip laman Reuters, Rabu (8/10/2014), bank-bank di seluruh penjuru dunia harus meningkatkan harga pinjaman di sejumlah alur bisnis tertentu. Selain itu, IMF juga menyarankan pihak bank untuk menarik uang yang dialokasikan di tempat lain secara serentak dan mengalokasikan dananya ke lahan yang dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan.

"Transisi ke model-model bisnis baru dapat menciptakan tekanan terhadap pemulihan ekonomi yang tengah terjadi," ungkap para ekonom IMF seperti tertera dalam 'Global Financial Stability Report'.

Setelah dihantam krisis finansial 2007-2009, para regulator di seluruh dunia memang mendorong sejumlah bank untuk meningkatkan lebih banyak ekuitas pemegang saham sebagai penutup berbagai kerugian yang diderita. Bank-bank juga didorong untuk menarik investasi dan pinjaman dari lahan-lahan bisnis berisiko tinggi.

Namun industri perbankan tercatat lamban dalam menemukan berbagai cara baru untuk mencetak keuntungan. Selain itu return ekuitas bank yang mewakili 80 persen aset berbagai lembaga terbesar dunia kini lebih rendah daripada yang diminta para pemegang saham.

Para ekonom IMF mengatakan, perbaikan sistem perbankan dunia tentu tak akan mudah ini akan menganggu finansial bank dan memaksanya menutup opearsi.

"Ini akan membantu melepaskan tekanan kompetitif dalam konteks kapasitas yang berlebihan dan membiarkan bank-bank unggulan untuk membangun dan mengelola buffer di bidang permodalan dan memenuhi kebutuhan kredit," terang IMF dalam laporannya.

Dalam sebuah model pengelolaan dana bank, IMF menemukan 20 persen dari 300 bank di dunia harus meningkatkan selisih pinjaman sebesar 50 basis poin di seluruh rekening pinjaman. IMF mengatakan, level tersebut tidak realistis.

Sejauh ini, transisi dana sangat perlu dilakukan di Inggris dan Jepang. Banyak bank di zona Eropa sangat lamban dalam melakukan penyesuaian.

Sementara itu, uji kesehatan finansial yang akan digelar Bank Sentral Eropa akan memberikan peluang emas untuk membereskan neraca di berbagai bank.

Intinya, IMF meminta seluruh bank di dunia untuk menjual produk keuangan dengan harga rendah atau bahkan merugikan pihak bank dalam menarik para klien. Bank-bank juga harus berhenti menjual berbagai produk keuangan lain.

IMF meminta seluruh bank di dunia untuk memperhatikan harga jual produk keuangan dan melakukan transisi ke model bisnis yang lebih menguntungkan. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini