Sukses

Kemarau Panjang, Pengadaan Beras Bulog Malang Merosot

Bulog menargetkan pengadaan beras sebesar 70 ribu ton, namun hingga saat ini hanya tercapai 45.200 ton.

Liputan6.com, Malang - Pengadaan beras di Bulog Sub Divre Malang, Jawa Timur, merosot tajam selama musim kemarau ini. Jika sebelumnya rata–rata mampu menyerap sebanyak 100 ton beras per hari, kali ini Bulog hanya mampu menyerap sebanyak 15 ton beras per hari.

Kepala Bulog Malang, Langgeng Wisnu Adi Nugroho menambahkan, selain penyerapan lebih rendah, target pengadaan beras 2014 pun terancam gagal terealisasi.

Di tahun ini Bulog menargetkan pengadaan beras sebesar 70 ribu ton. Namun hingga saat ini hanya tercapai 45.200 ton. Diperkirakan sampai akhir tahun hanya terealisasi sebanyak 50 ribu ton saja.

“Penyerapan beras terendah terjadi pada September dan Oktober ini. Kondisi seperti ini mungkin merata di berbagai daerah lain,” kata Langgeng , Senin (13/10/2014).

Menurutnya, produksi beras di daerah penghasil seperti di Pasuruan dan Kabupaten Malang cukup rendah. Kekeringan menjadi kendala minimnya produktivitas petani. Langgeng juga mendapat informasi jika target penyerapan beras secara nasional direvisi.
 
“Informasi yang saya dapat, di pusat juga ada revisi target pengadaan. Karena itu pada tahun ini sulit merealisasikan target kita,” ucapnya.
 
Selain itu, petani juga memilih menjuan berasnya ke pasaran umum karena harganya lebih mahal. Di pasar, beras petani dihargai sebesar Rp 7.200 per kg. Sementara Bulog hanya membeli sesuai harga pokok pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.600 per kg.
 
“Tapi kalau dijual ke Bulog, ketika beras datang uangnya langsung cair. Berbeda ketika dijual ke pasaran yang masih harus menunggu beberapa lama lagi,” tandas Langgeng.(Zainul Arifin/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.