Sukses

Rupiah Sumringah Sambut Kenaikan Harga BBM

Menyambut kenaikkan harga BBM tersebut, nilai tukar rupiah langsung bergerak menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi Rp 7.500/liter untuk solar dan Rp 8.500/liter untuk premium. Menyambut kenaikkan harga BBM tersebut, nilai tukar rupiah langsung bergerak menguat.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Selasa (18/11/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah menguat 47 poin ke level 12.146 per dolar AS. Angka tersebut melanjutkan penguatan rupiah pada perdagangan sebelumnya di level 12.293 per dolar AS.

Sementara data valuta asing Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah menguat 0,42 persen ke level 12.154 per dolar AS pada perdagangan pukul 11:01 waktu Jakarta.

Pada perdagagan hari ini, nilai tukar rupiah memang langsung dibuka menguat di level 12.148 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 12.205 per dolar AS. Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran 12.115 - 12.185 per dolar AS.

Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan, setelah kenaikan harga BBM, para pelaku pasar masih menanti keputusan BI terkait suku bunga acuannya. Menanti putusan BI rate tersebut, nilai tukar rupiah saat ini memang belum akan menguat signifikan.

"Kalau nanti BI rate naik sekitar 25 basis poin, neraca perdagangan baik, impor turun, itu semua akan menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah," ungkap Fauzi saat berbincang dengan Liputan6.com.

Sejauh ini, faktor eksternal sudah tidak lagi mempengaruhi pergerakan rupiah. Pekan ini, Fauzi memprediksi nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp 12.100 per dolar AS dan terus menguat hingga akhir tahun. (Sis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.