Sukses

Sudah Cukup Tinggi, BI Rate Diharapkan Tak Naik Lagi

BI juga tidak bisa menurunkan BI Rate karena terdapat risiko yang cukup besar.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom memperkirakan Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan dilaksanakan pada Kamis (11/12/2014) depan. Posisi BI Rate yang berada di level 7,75 persen dianggap sudah terlalu tinggi.

Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) A Prasetyantoko menjelaskan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, seharusnya Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga acuan. Namun setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada pertengahan November lalu, mau tidak mau BI harus menaikkan BI Rate.

"Ini kan BI rate memitigasi banyak persoalan. BI mendahului ekspektasi investor sehingga menaikkan 25 basis poin. Kemarin udah naik menyusul kenaikan BBM, tidak perlu naikan naik lagi, karena terlalu gede," kata dia di Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Prasetyantoko pun melanjutkan, dalam RDG pada kamis depan, BI juga tidak bisa menurunkan BI Rate karena terdapat risiko yang cukup besar. "Kalau diturunin belum mungkin, kalau diturunin portofolio investor pergi, ekspektasinya bereaksi negatif," ujarnya.

Untuk diketahui, pada RDG mingguan yang diadakan pada Selasa (18/12/2014), BI memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan kenaikan harga BBM subsidi diperkirakan membuat sasaran inflasi di kisaran 4,5 persen untuk tahun ini dan 4 persen di tahun depan akan meleset. Oleh karena itu BI menahan laju inflasi dengan menaikan BI rate.

"Kenaikan tersebut untuk menjaga ekspektasi inflasi agar tetap terkendali akibat kenaikan BBM subsidi," kata dia.

Selain menaikan BI rate, BI juga menaikan suku bunga Lending Facility sebesar 50 basis poin menjadi 8 persen. Sedangkan untuk suku bunga Deposit Fasility tetap di 5,75 persen. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini