Sukses

Dua Menteri Kompak Sebut Yunani Biang Kerok Pelemahan Rupiah

Valas Bloomberg, Rabu (7/1/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,89 persen ke level 12.759 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melanjutkan tren pelemahan. Pelemahan rupiah dalam beberapa hari tersebut dikatakan pemerintah lebih disebabkan‎ faktor eksternal.

Selain ekonomi AS yang terus pulih juga dipengaruhi kekhawatiran investor terhadap kondisi di Yunani.

"‎Terutama kemarin gara-gara Yunani itu, partai kiri yang kelihatan votingnya di Yunani menakutkan orang, karena mempengaruhi restrukturisasi ekonomi Uni Eropa, jadi terganggu," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/1/2014).
 
Tidak hanya Sofyan yang menyebutkan Yunani sebagai salah satu faktor pemicu pelemahan rupiah, melainkan juga Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro.
 
"Ya karena itu pengaruh dari Eropa, Yunani. Ini pengaruh global, kalau dolar sudah menguat, semua akan kena imbasnya," kata Bambang.
 
‎Data valuta asing (valas) Bloomberg, Rabu (7/1/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,89 persen ke level 12.759 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:59 waktu Jakarta. Nilai tukar rupiah tampak terus melemah dan sempat menyentuh level 12.773 per dolar AS.
 
‎Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah dan bergerak di kisaran 12.645 - 12.773 per dolar AS.
 
‎Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah melemah ke level 12.732 per dolar AS. Rupiah terkoreksi cukup parah, 74 poin, dari perdagangan sebelumnya di level 12.658 per dolar AS‎. (Yas/Nrm)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.