Sukses

Harga Minyak Merosot Setelah Persediaan di AS Capai Rekor

Persediaan minyak mentah di AS naik hampir 5 juta barel pada pekan lalu sehingga mencapai 418 juta barel.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah kembali turun sebesar 3 persen pada Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) setelah rilis data mengenai persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS) mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Mengutip Reuters, Kamis (12/2/2015), harga minyak Brent turun ke bawah US$ 55  per barel. Harga minyak mentah Brent merosot US$ 1,77 atau 3 persen ke level US$ 54,66 per barel.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Departemen Energi AS, persediaan minyak mentah di AS naik hampir 5 juta barel pada pekan lalu sehingga mencapai 418 juta barel. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak pencacatan dimulai pada 1982.

Rekor yang dicetak tersebut menandakan bahwa saat ini produser minyak mentah sedang berusaha untuk mencari pasar yang pasti untuk minyak mentah yang telah mereka produksi. Setidaknya sekitar 2 juta barel minyak yang diproduksi di AS tersebut belum memiliki pembeli.

"Ini seperti terjadi pertarungan prediksi pasokan dan harga minyak di dunia. Laporan Departemen Energi AS merupakan pengingat yang bagus bahwa masih akan banyak pasokan minyak yang membanjiri pasar global khususnya bagi para analis yang mengatakan harga minyak akan segera naik," ujar analis energi di Again Capital LLC John Kilduff.

Saat selisih supply-demand pada minyak diprediksi menipis, Departemen Energi AS justru mengingatkan, tekanan penurunan pasar minyak masih belum berakhir. IEA juga memperkirakan, permintaan minyak dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan bertahan di level 29,4 juta barel per hari tahun ini. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini