Sukses

Dolar Bakal Terus Perkasa Hingga Pertengahan Tahun?

Penguatan kurs dolar disebabkan oleh besarnya kebutuhan dolar AS ketimbang pasokan yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Fauzi Ichsan memperkirakan masa kejayaan dolar akan terus berlangsung sampai semester I 2015.

Fauzi mengungkapkan, penguatan kurs dolar disebabkan oleh besarnya kebutuhan dolar ketimbang pasokan yang ada. Pasokan dolar di Indonesia berasal dari eksportir dan investor asing.

"Pasar dolar ditentukan permintaan dan persediaan. Yang butuh dolar banyak perusahaan bayar utang, perusahan impor, kebutuhan dolar lebih besar dari pasokan dolar," kata Fauzi, di Jakarta, Kamis (12/2/2015).

Fauzi mengungkapkan, dolar terus menguat akan mendorong rupiah berada di kisaran 13.000. Penguatan dolar ini berlangsung hingga semester I 2015.  "US dolar menguat di pasar valas global terhadap yen euro sampai 6 bulan ini adalah eranya US dolar," ungkapnya.

Namun, keperkasaan dolar tidak berlangsung lama, menurut Fauzi dolar akan kembali melemah karena mengecilnya angka neraca transaksi berjalan. "Namun semester kedua kembali dengan neraca berjalan kecil saya kira rupiah kembali turn ke level 12.500," ujar Fauzi.

Berdasarkan data RTI pada pukul 16.37 WIB, nilai tukar rupiah berada di posisi 12.808 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah melemah di kisaran 12.794 per dolar AS. Rupiah tampak melanjutkan pelemahan dari 12.700 per dolar AS pada perdagangan Rabu 11 Februari 2015.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menjelaskan, nilai tukar dolar terus melanjutkan penguatannya. Sementara di sisi lain, euro yang masih melemah akibat alotnya negosiasi antara Yunani dan Troika, semakin mengukuhkan penguatan dolar AS.

"Rupiah melemah bersama mata uang lain di Asia. Selain isu global, investor juga tengah menanti hasil finalisasi APBN-P 2015 yang akan diumumkan pekan ini," ujar Rangga. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.