Sukses

Dalam 6 Minggu, China Mampu Cetak 2 Lusin Miliarder Baru

Hanya dalam enam pekan pertama 2015, negara dengan perekonomian kedua terbesar di China itu mampu mencetak 24 miliarder baru.

Liputan6.com, Shanghai - China, negara dengan penguatan pangsa pasar terbaik dunia berhasil mencetak banyak miliarder baru di awal 2015. Pasalnya, Januari merupakan bulan paling sibuk di mana banyak perusahaan menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang akhirnya berhasil melahirkan banyak miliarder baru.

Mengutip laman afr.com, Rabu (18/2/2015), hanya dalam enam pekan pertama 2015, negara dengan perekonomian kedua terbesar di China itu mampu mencetak 24 miliarder. Sebagai perbandingan, Indonesia saja hanya memiliki 24 miliarder.

Kebanyakan dari miliarder baru di China menyabet gelar tersebut lantaran IPO-nya berhasil mendongkrak harga saham perusahaan. Perusahaan maskapai, pengembang video game dan obat-obatan merupakan yang paling cepat mendapat untung.

"IPO menjadi produk investasi yang sangat panas di China. Jadi banyak pemegang saham di perusahaan yang menggelar IPO berhasil menjadi kaya setelahnya, jadi miliarder," ujar Chief China Advisor di Asian Capital Holdings Ronald Wang.

Setelah sempat vakum selama 14 bulan, IPO akhirnya kembali dilakukan di China tahun lalu. Lebih dari 20 saham baru mulai diperdagangkan pada Januari 2014, jumlah terbanyak dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penawaran saham mendorong peningkatan 49 persen di bursa saham China, Shanghai Composite Index, bursa dengan performa saham terbaik di dunia pada 2014.

Meskipun indeks Shanghai tak banyak berubah tahun ini, tapi Shenzen Composite Index berhasil naik 12 persen dan menyediakan return tertinggi di Asia melampaui Rusia dan Arab Saudi secara global.

Penguatan saham di Shenzhen telah berhasil melahirkan tiga miliarder baru yaitu, CEO Shenzhen Fenda Technology Co., Xian Fen, CEO Yunnan Hongxiang Yixintang Pharmaceutical Co., Ruan Hongzian dan Shanghai Kingstar Winning Software Zhou Wei. (Sis/Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.