Sukses

Bos Bank CIMB Niaga Dihujani Pertanyaan Pelemahan Rupiah

Menurut Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk, Arwin Rasyid, tingkat kepercayaan nasabah akibat pelemahan kurs rupiah tidak berkurang.

Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sudah tembus level di atas Rp 13.000 menjadi isu hangat dan topik pembicaraan masyarakat luas. Pemerintah dan Bankir pun diberondong pertanyaan soal anjloknya kurs rupiah di awal 2015.

Hal ini diakui Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk, Arwin Rasyid di ‎acara CIMB Niaga Economic Forum 2015 di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (12/3/2015).

"Pelemahan kurs rupiah masih lebih rendah. Dari Januari 2014 sampai Februari 2015 atau 14 bulan ini, kurs rupiah lemah 5,5 persen. Sedangkan Yen 13 persen, Euro 21 persen, Singapura Dolar 7 persen," tutur dia.

Mata uang Euro, Arwin mengatakan, mengalami depresiasi hingga 6 persen dalam kurun waktu satu bulan ini. Kurs Euro di Februari ini mencapai 1,14 per dolar AS dan semakin melemah menjadi 1,07 per dolar AS pada Maret ini.

"Bahkan perkiraannya Euro akan drop 1 berbanding 1, jadi jauh melampaui drop rupiah. Ini kondisi dunia, bukan masalah fundamental Indonesia karena dana masih mengalir ke Indonesia‎," terangnya.

Arwin mengaku, tingkat kepercayaan nasabah akibat pelemahan kurs rupiah tidak berkurang. Pertumbuhan dana terlihat meningkat kembali. Hal ini menurut Arwin, ditunjukkan dari pertumbuhan Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 92 persen menjadi 89 persen.

"Bank kan bisnis, kami mendorong pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan yang sangat berpihak pada pelaku bisnis. Seperti pembangunan infrastruktur yang bisa menekan biaya logistik dan sebagainya," tukas dia.

Rupiah memimpin penurunan mata uang di Asia dan mencapai pelemahan terparah dalam 16 tahun terakhir setelah Bank Indonesia memberikan sinyal bahwa rupiah baik-baik saja. Alhasil, keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) terus menghantam rupiah hingga ke atas level US$ 13.200 per dolar AS.

Data valuta asing Bloomberg, Kamis pekan ini mencatat nilai tukar rupiah melemah 0,16 persen ke level 13.213 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:01 waktu Jakarta.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah sempat dibuka menguat di level 13.174 per dolar AS dibanding pada pembukaan sehari sebelumnya. Kini nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah di level 13.134 per dolar AS hingga 13.214 per dolar AS. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.