Sukses

Pemerintah Targetkan Ekspor RI ke Eropa Tembus US$ 50 Miliar

Komoditas yang akan dijadikan andalan untuk capai target ekspor ke Uni Eropa antara lain CPO, produk alas kaki dan karet.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memanfaatkan ajang World Expo Milano (WEM) 2015 di Milan, Italia yang berlangsung pada 1 Mei-3 Oktober 2015 untuk peningkatan ekspor Indonesia ke kawasan Uni Eropa.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengatakan, ekspor Indonesia ke kawasan tersebut mencapai US$ 16,8 miliar dengan suplus neraca perdagangan sebesar US$ 4,2 miliar pada 2014. "Dan ini kami akan terus dan terus positif pertumbuhan ekspor ke sana," ujar Nus di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Menurut Nus, Indonesia yang turut serta dalam WEM 2015 dapat mendongkrak ekspor Indonesia ke Uni Eropa 3 kali lipat hingga 2019.

"Target Menteri Perdagangan cukup besar, kami lihat kalau ada kenaikan 20 persen, yang arahnya meningkatkan surplus necara perdagangan dengan Eropa. Yang jelas sampai 2019 target peningkatan ekspor 3 kali lipat. Kalau saat ini US$ 16,8 miliar, pada 2019 US$ 50 miliar," kata dia.

Nus juga menjelaskan, komoditas yang akan dijadikan andalan untuk mencapai target ekspor ke Uni Eropa antara lain crude palm oil (CPO), produk alas kaki dan produk karet.

"Komoditi unggulan, CPO dan turunannya, turunan ini yang akan banyak isi komoditi ekspor Indonesia. Kemudian foot wear dan natural rubber, ini akan jadi andalan ke depan," lanjutnya.

Selain untuk meningkatkan ekspor, WEM 2015 juga akan dijadikan sarana untuk memperbaiki stigma buruk terhadap produk CPO asal Indonesia yang terkena kampanye hitam di Uni Eropa.

"Hambatan seperti CPO yang kena black campaign. Jadi kami di sana akan bangun building image, informasi mengenai CPO yang saya rasa sudah sesuai dengan aturan, ramah lingkungan, tidak menggunakan pekerja dengan paksa. Jadi bagaimana ke arah nation branding dengan kabinet baru," tandasnya. (Dny/Ahm)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini