Sukses

Rupiah Dinilai Sulit Kembali ke Level 12.500 per Dolar AS

Deputy Country Director ADB Indonesia Edimon Ginting memprediksi rupiah sulit untuk kembali ke level Rp 12.500 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah mulai bangkit, Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB) Indonesia Edimon Ginting memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sulit untuk kembali ke level 12.500 per dolar AS. Pasalnya, masih ada faktor eksternal yang menghambat penguatan rupiah.

"Dan untuk menuju Rp 12.500 per dolar AS, saya katakan rupiah itu barangkali akan susah untuk diprediksi ke sana, masih tergantung apa yang terjadi di luar," ujarnya dalam konferensi pers bertema Asian Development Bank Outlook 2015 di Hotel Intercontinental Midplaza, Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Nilai tukar rupiah pada tahun ini diakui Edimon sulit untuk diprediksi, karena masih ketergantungan pada faktor internal dan faktor eksternal, seperti neraca perdagangan Indonesia.

"Itu tergantung pada apa yang terjadi di-current account kita. Kalau current account kita terutama trade balance, kalau itu belum menunjukkan pertumbuhan secara signifikan, rupiah akan sulit untuk menguat secara signifikan juga," lanjutnya.

Namun, lanjut dia, hal ini bukan berarti terus akan membawa indikasi yang negatif bagi ekonomi Indonesia. Selama volatiltas bisa terjaga, maka nilai tukar rupiah bukan merupakan hambatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Tapi itu tidak selalu artinya jelek, selama rupiah stabil ditataran fundamental, itu bagus," kata dia.

Selain itu, Edimon menyatakan pemerintah AS juga tidak akan membiarkan dolarnya terus menguat terhadap mata uang negara lain, termasuk Indonesian. Oleh sebab itu, masih ada kemungkinan rupiah bisa kembali menguat.

"Normalisasi ini belum jelas timingnya. Di sisi lain, dolar tidak akan menguat selamanya. Itu bisa terlihat dari posisi The Fed yang terakhir. Dia pada akhirnya juga akan memikirkan pertumbuhan dari Amerika yang sebagian dari ekspornya. Dia nggak akan biarkan dolar menguat selamanya," tandasnya.

Sekadar informasi, rupiah akhirnya menguat dan keluar dari zona 13.000 per dolar AS ini, setelah Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintahannya akan berkordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengokohkan rupiah.

Data valuta asing Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah menguat dan berhasil ke luar dari kisaran 13.000 per dolar AS. Nilai tukar rupiah tercatat menguat 0,36 persen ke level 12.975 per dolar AS pada perdagangan pukul 10.30 waktu Jakarta.

Rupiah memang dibuka menguat di level 12.987 per dolar AS dari 13.022 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya. Hingga menjelang siang, rupiah masih berfluktuasi menguat di kisaran 12.960 - 13.007 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga menunjukkan nilai tukar rupiah menguat ke level 12.972 per dolar AS. Rupiah menguat dari level 13.076 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini