Sukses

Sepi Sentimen, Rupiah Kembali Nyaris Sentuh 13.000 per Dolar AS

Dolar AS cenderung menguat terhadap mata uang lainnya telah menekan rupiah pada hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hanya bertahan di awal pekan. Dolar AS cenderung menguat terhadap sejumlah mata uang telah menekan rupiah.

Data valuta asing Bloomberg, Selasa (7/4/2015) menunjukkan rupiah berada di level 12.980 per dolar AS pada pukul 10.46 waktu Jakarta. Rupiah dibuka melemah 10 poin ke level 12.970 per dolar AS dari penutupan perdagangan Senin 6 April 2015 di level 12.960 per dolar AS. Saat ini, rupiah berada di kisaran 12.968-12.992.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah melemah 40 poin ke level 12.982 per dolar AS dari acuan kemarin 12.942.

Analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova mengatakan, penguatan rupiah kemarin membuat pelaku pasar ambil aksi untung. Selain itu, sentimen dalam negeri juga cenderung sepi sentimen. Pelaku pasar menunggu rilis data ekonomi lainnya dan hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) soal suku bunga acuan/BI Rate. "Gerak rupiah masih dipengaruhi eksternal," ujar Rully, saat dihubungi Liputan6.com.

Dolar AS cenderung menguat terhadap sejumlah mata uang utama seperti euro. Kenaikan imbal hasil treasury AS telah mendukung penguatan dolar AS.

Rully mengatakan, ketidakpastian kapan bank sentral AS/The Federal Reserve yang masih berlanjut juga mempengaruhi gerak rupiah. Pelaku pasar juga menanti pertemuan The Federal Reserve untuk mengetahui sinyal kapan kenaikan suku bunga. Hal itu setelah melihat data tenaga kerja AS yang tak sesuai harapan pada Maret 2015.

Rully memperkirakan, rupiah bergerak di kisaran 12.900-13.000 per dolar AS pada hari ini. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini