Sukses

OPEC Campakkan Produsen Minyak Lain di Luar Organisasinya

OPEC akhirnya memilih tak peduli dan mempersilahkan seluruh produsen untuk mengambil sikap masing-masing terkait harga minyak

Liputan6.com, New York - Organisasi minyak dunia, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) melempar kritik tajam pada negara-negara produsen yang menolak arahannya untuk menahan pasokan minyak guna meningkatkan harga komoditas tersebut. OPEC akhirnya memilih tak peduli dan mempersilahkan seluruh produsen minyak untuk mengambil sikap masing-masing.

"Kini operasional minyak yang tergantung pada kepentingan sendiri dapat dilakukan. Tapi bicara soal pasokan minyak, terdapat beberapa produsen non-OPEC yang keras kepala dan memilih bertindak sendiri dengan konsekuensi masing-masing," seperti tertulis dalam pernyataan OPEC yang dikutip dari laman CNBC, Selasa (14/4/2015).

OPEC dengan 12 negara anggotanya didominasi eksportir terbesar dunia, Arab Saudi menolak untuk memangkas produksi minyak. Padahal harga minyak mentah jenis Brent dan West Texas Intermediate telah menurun sekitar 50 persen sejak Juni 2014.

Dalam siaran tertulisnya, OPEC mengungkapkan bahwa produksi minyak mentahnya selalu stabil selama sembilan tahun terakhir, sekitar 30 juta barel per hari.

Sebagai perbandingan, produksi dari negara non-OPEC yang dipimpin Amerika Serikat dan Kanada justru meningkat 6,3 juta barel per hari dalam periode yang sama.

"Dari dulu, OPEC selalu memegang peran utama untuk memastikan stabilitas pasar minyak. Tapi di situasi sekarang, yang seharusnya menjadi perhatian seluruh pihak, apakah ini bukan waktu yang tepat untuk berbagi beban tersebut?" tanya OPEC yang produksinya setara 40 persen dari pasokan minyak mentah dunia.

Peningkatan produksi minyak shale di AS, tampak menjadi salah satu pemicu jatuhnya harga minyak. Shale yang diproduksi AS merupakan sumber energi non-konsvensional yang diekstraksi dari fragmen bebatuan.

"Sumber energi tak biasa ini sangat hebat dan kami sambut baik sebagai salah satu potensi kekayaan minyak dunia. Tapi waktu eksploitasinya yang patut dipertanyakan," terang OPEC. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.