Sukses

Investor Asing Jual Saham, IHSG Turun 12 Poin

Tekanan jual masih berlangsung sehingga menyeret IHSG turun 12,59 poin ke level 5.229,56 pada pra pembukaan perdagangan saham Rabu pekan ini

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ternyata belum dapat keluar dari zona merah. Padahal laju bursa saham Asia relatif menguat.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Rabu (29/4/2015), IHSG turun 12,59 poin (0,24 persen) ke level 5.229,56. Indeks saham LQ45 melemah 0,24 persen ke level 906,48. Seluruh indeks saham acuan melemah pada hari ini.

IHSG turun 12,40 poin (0,24 persen) ke level 5.229,75 pada pukul 09.00 WIB. Ada sebanyak 28 saham melemah. Sedangkan 60 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Sementara itu, 53 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.716 kali dengan volume perdagangan saham 93,88 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 160,73 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,29 persen, sektor saham industri dasar mendaki 0,27 persen, sektor saham konstruksi menanjak 0,20 persen, dan sektor saham pertambangan menguat 0,07 persen.

Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 0,76 persen, sektor saham barang konsumen dan perdagangan melemah 0,54 persen, serta sektor saham infrastruktur tergelincir 0,31 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 44 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 41 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BRMS naik 5,59 persen ke level Rp 151 per saham, saham SRIL mendaki 2,71 persen ke level Rp 265 per saham, dan saham NIRO mendaki 1,04 persen ke level Rp 194 per saham.

Sedangkan saham-saham berkapitalisasi besar masih melanjutkan tekanan antara lain saham UNTR turun 2,11 persen ke level Rp 22.025 per saham, saham JSMR melemah 2,62 persen ke level Rp 6.500 per saham, dan saham ICBP melemah 1,72 persen ke level Rp 12.875 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, pelaku pasar mulai melakukan pembelian selektif memanfaatkan isu individual yang positif seperti pencapaian kinerja keuangan kuartal I 2015 dengan dukungan harga saham sektoral yang sudah relatif murah. Selain itu, ada juga sentimen beberapa agenda pembagian dividen.

"IHSG akan bergerak bervariasi namun berpeluang mengalami technical rebound dengan resistance di 5.290 dan support 5.220," ujar David dalam ulasannya. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini