Sukses

Saham Disuspensi, Waskita Karya Untung?

Saham PT Waskita Karya Tbk dihentikan sementara pada sesi kedua perdagangan saham 27 April 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masih dalam kondisi dibekukan sementara (suspensi). Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, kondisi tersebut justru menguntungkan, lantaran emiten pelat merah itu akan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) I dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue.

Dia mengatakan, suspensi akan menahan harga saham WSKT supaya tidak jatuh lebih dalam. "Kalau right issue itu pakai data-data harian terakhir. Kalau  dilepas akan jatuh ke bawah, banyak investor akan dirugikan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (4/5/2015).

Apalagi, dia menambahkan harga yang dilempar ke pasar sebaiknya di bawah harga pasaran supaya mampu diserap. "Harus di bawah harga pasar, kalau tidak harga pasar orang tidak mau exercise," kata Hans.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan, perseroan akan melakukan pencatatan right issue pada 24 Juni 2015. Adapun jumlah saham yang akan dilepas sekitar 29,1 persen atau sekitar 4,08 miliar saham. Untuk aksi korporasi ini, perseroan menawarkan harga pada kisaran Rp 1.300-Rp 1.650 per saham.

Hans berpendapat, dengan harga tersebut akan diserap pasar. Hal itu menimbang kinerja perseroan yang cukup positif ditambah proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang mulai berlangsung. "Saya pikir, mungkin diserap sekitar Rp 1.400-Rp 1.500 per saham," kata Hans.

Alokasi Right Issue

Manajemen PT Waskita Karya Tbk menargetkan peroleh dana segar dari right issue sebesar Rp 5,3 triliun. Dalam aksi korporasi ini, perseroan berharap pemerintah menyertakan modal sebesar Rp 3,5 triliun dari penyertaan modal negara (PMN).

Direktur Utama WSKT M Choliq mengatakan, dengan dana tersebut untuk mendorong perolehan kontrak baru. Adapun di antaranya kontrak tol Solo-Ngawi-Kertosono sejauh 120 kilometer (km) dengan nilai paling tidak Rp 8 triliun. Kemudian tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Diharapkan dalam tiga bulan memperoleh proyek transmisi di Sumatera.

"Dengan Rp 5,3 triliun inilah men-drive laba dari Rp 650 miliar jadi Rp 1 triliun karena ada interest saving Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar karena penguatan equity," ujar Choliq.

Untuk aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi efek. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.