Sukses

Inflasi 0,36%, IHSG Naik 63 Poin

Ada sebanyak 133 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG naik 63,53 poin ke level 5.149,96 pada sesi pertama perdagangan saham hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berada di zona hijau selama sesi pertama perdagangan saham pada Senin (4/5/2015). Rilis inflasi sebesar 0,36 persen pada April 2015 yang sesuai harapan pelaku pasar berdampak ke IHSG.

Pada sesi pertama perdagangan saham hari ini, IHSG naik 63,53 poin (1,25 persen) ke level 5.149,96. Indeks saham LQ45 menguat 2,04 persen ke level 887,21. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,33 persen ke level 707,85.

Ada sebanyak 133 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 128 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Adapun 73 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 151.580 kali dengan volume perdagangan 3,17 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,88 triliun. Pada sesi pertama hari ini, IHSG berada di level tertinggi 5.171,08 dan terendah 5.089,41.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perkebunan turun 0,81 persen dan sektor saham pertambangan melemah 0,68 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri mendaki 3,07 persen, sektor saham barang konsumen menanjak 1,65 persen, dan sektor saham infrastruktur mendaki 1,66 persen. Berdasarkan data RTI, investor lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham LPKR naik 5,9 persen ke level Rp 1.255 per saham, saham TLKM menguat 4,21 persen ke level Rp 2.725 per saham, dan saham BMRI menanjak 3,49 persen ke level Rp 11.125 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham WSKT turun 4,94 persen ke level Rp 1.635 per saham, saham CTRA menurun 2,55 persen ke level Rp 1.340 per saham, dan saham PGAS tergelincir 2,07 persen ke level Rp 4.015 per saham.

"Rilis inflasi April sebesar 0,36 persen sepertinya berdampak ke IHSG. Inflasi tidak terlalu tinggi karena mungkin ketika orang memikirkan daya beli turun bakal turun harga," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada April 2015 sebesar 0,36 persen. Adapun dari 82 kota IHK, 72 kota inflasi dan 10 mengalami deflasi.
Kepala BPS Suryamin di kantornya, Senin (4/5/2015) mengatakan, laju inflasi  year on year (April 2014-April 2015) tercatat mencapai 6,79 persen. Sedangkan secara tahun kalender (Maret-April 2015) terjadi deflasi sebesar 0,44 persen. Kemudian inflasi komponen inti pada April 2015 mencapai 0,24 persen, sementara year on year mencapai 6,79 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.