Sukses

Perlambatan Ekonomi RI Sesuai Prediksi BI

Bank Indonesia menyatakan, pertumbuhan ekonomi melambat di kuartal I 2015 dipicu proyek pemerintah belum berjalan ditambah sektor swasta.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2015 tercatat 4,71 persen secara Year on Year (YoY), menurun dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 5,02 persen.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi melambat pada periode ini sejalan dengan berbagai indikator yang dipantau oleh Bank Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

"Pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 terutama didorong melemahnya kinerja  beberapa komponen permintaan domestik seperti konsumsi lembaga non profit, konsumsi pemerintah dan investasi pada sektor bangunan," kata Tirta, Selasa (5/5/2015).

Penyerapan belanja pemerintah belum optimal terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara- Perubahan (APBN) 2015 yang baru disahkan. Selain itu, belanja di sepuluh kementerian dan lembaga juga belum terealisasi.

Sementara itu, penurunan yang terjadi pada pertumbuhan konsumsi lembaga non profit terutama akibat lebih rendahnya belanja pada periode ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sangat besar dengan ada belanja pemilu (base effect).

"Pada investasi bangunan, pelemahan diakibatkan oleh masih adanya sikap wait and see sektor swasta dan masih belum berjalannya proyek-proyek pemerintah," tegas Tirta.

Di sisi eksternal, kinerja ekspor juga menurun sejalan dengan masih lemahnya permintaan dan turunnya harga komoditas dunia. Sementara itu, pertumbuhan impor mengalami penurunan cukup dalam sejalan dengan melemahnya perkembangan permintaan domestik.

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mulai kembali meningkat pada kuartal II 2015. Pengeluaran pemerintah diperkirakan meningkat mulai kuartal II 2015 dan seterusnya sehingga menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan investasi diperkirakan meningkat pada kuartal II 2015 dan kuartal berikutnya seiring dengan semakin meningkatnya belanja modal pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur.

Hal ini sejalan dengan pemantauan kemajuan tahapan konstruksi dari berbagai proyek infrastruktur yang ada. Namun masih ada risiko pertumbuhan ekonomi pada 2015 dapat mengarah ke batas bawah kisaran 5,4-5,8%.

Pencapaian tingkat pertumbuhan tersebut akan dipengaruhi seberapa besar dan cepat realisasi berbagai proyek infrastruktur yang direncanakan Pemerintah, selain konsumsi yang tetap kuat dan ekspor yang secara gradual akan membaik.

Bank Indonesia akan terus memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal dan memastikan agar perekonomian nasional ke depan berjalan dengan sehat dan berkelanjutan.‎ (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini