Sukses

Dirut Semen Indonesia Lapor Kemajuan Pabrik Baru ke JK

Mulai Agustus 2015, konsumsi semen nasional mengalami pertumbuhan sebesar 17,8 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Semen Indonesia, Suparni mendatangi Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) Senin (9/11/2015), siang. Selain melaporkan soal perkembangan industri semen dalam negeri, kedatangannya tersebut juga memberikan informasi mengenai perkembangan pembangunan dua pabrik baru milik perseroan.

Suparni mengatakan, pihaknya saat ini tengah dalam proses merampungkan dua pabrik semen baru di dua lokasi yang berbeda, yaitu di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung, Sumatera Barat.

"Kami juga melaporkan perkembangan proyek. Kami membangun dua pabrik saat ini, satu di Rembang dan satu di Indarung karena beliau (JK) pernah mengunjungi proyek itu‬," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (9/11/2015).


Dia melanjutkan, perkembangan dua pabrik tersebut kini sudah lebih dari 50 persen. Bila tidak ada halangan, maka keduanya ditargetkan bisa mulai beroperasi pada akhir tahun depan.

"Progress-nya yang di Rembang itu 66,7 persen dan Indarung progresnya berada pada kisaran 64 persen. Dan diharapkan pabrik-pabrik nanti akan beroperasi di akhir tahun 2016‬," kata dia.

Menurut Suparni, JK gembira mendengar perkembangan ini. JK memberikan pesan agar Semen Indonesia mempersiapkan diri untuk meningkatkan produksi semennya untuk memenuhi kebutuhan proyek infrastruktur ke depannya.

"Beliau (JK) dilaporin itu senang, karena beliau kan pernah dateng ke proyek Indarung dan saya mengantar beliau ke proyek itu. Beliau gembira lah‬," tandasnya.

Sekedar informasi, proyek pabrik semen di Rembang memiliki nilai investasi sebesar US$ 403 juta dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun. Sedangkan pabrik di Indarung menelan investasi sebesar US$ 352 juta dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun.

Suparni juga melaporkan kepada JK bahwa konsumsi semen saat ini terus mengalami kenaikan. Hal ini sejalan dengan mulai bergeliatnya proyek pembangunan menyusul percepatan penyerapan anggaran pemerintah.

"Kami melaporkan ke Pak Wapres bahwa konsumsi semen saat ini tinggi, semua pabrik lancar beroperasi," ujarnya.

Dia menjelaskan mulai Agustus lalu konsumsi semen nasional mengalami pertumbuhan sebesar 17,8 persen. Tren ini terus berlanjut pada September dan Oktober.

"Kemudian September tumbuh dan Oktober ini permintaannya tinggi. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, bulan September tumbuh sekitar 5 persenan dari tahun lalu. Di Oktober ini juga tumbuh 5-6 persen dari tahun lalu‬," ia menjelaskan.

Jika melihat tren pertumbuhan konsumsi tersebut, Suparni optimistis konsumsi semen nasional pada tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Setidaknya akan ada pertumbuhan antara 2-3 persen dibanding tahun sebelumnya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini