Sukses

Stok Berlimpah Picu Harga Minyak Turun

Para investor kembali fokus pada kelebihan pasokan minyak global yang tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia kembali jatuh pada Rabu (18/11/2015) menghapus keuntungan yang terjadi usai serangan Paris, Prancis.

Kenaikan harga karena para investor kembali fokus pada kelebihan pasokan minyak global yang tidak menunjukkan tanda-tanda pengurangan.

Harga minyak patokan Brent turun 58 sen menjadi US$ 43,98 per barel, setelah ditutup naik 2 persen pada Senin. Sedangkan patokan minyak mentah berjangka AS turun 55 sen menjadi US$ 41,19 per barel.

Analis mengatakan teror yang terjadi di Paris dan serangan Prancis melawan Negara Islam (ISIS) di Suriah, tak mempengaruhi harga minyak yang diprediksi akan tetap rendah untuk sisa tahun ini hingga tahun depan. Itu karena pasar minyak yang tetap kelebihan pasokan.

Produksi minyak pada tahun ini diprediksi akan melebihi permintaan sebesar 700 ribu menjadi 2,5 juta barel per hari, menurut perkiraan.

"Pasar masih kelebihan pasokan dan kemarin menyesuaikan posisi setelah peristiwa mengerikan (Paris)," kata analis PVM Oil Associates Tamas Varga, melansir laman CNBC.

Harga minyak menguat di awal pekan ini setelah serangan teror Paris pada Jumat pekan lalu meningkatkan ketegangan geopolitik. Hal itu dapat mengancam pasokan minyak global.

Kenaikan harga minyak dipengaruhi sentimen serangan teror Paris. Prancis melakukan serangan udara ke Suriah melawan ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan teror Paris. Di awal pekan ini, Amerika Serikat (AS) dan Rusia pun bergabung dengan koalisi global untuk
mengatasi kelompok ISIS.

Meski demikian, kenaikan harga minyak terbatas. Para pelaku pasar berusaha untuk mencerna dampak serangan tersebut terhadap pasokan dan permintaan minyak.(Nrm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.