Sukses

Laju IHSG Bakal Bervariasi Menanti Keputusan The Fed

Rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat masih membayangi laju IHSG dalam sepakan.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal variatif pada perdagangan saham sepekan. Sentimen penggerak indeks saham masih mengacu pada rencana kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve (The Fed).

Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun mengatakan, saat ini pelaku pasar tengah menunggu data-data ekonomi AS. Data ekonomi menjadi landasan bank sentral untuk menaikan suku bunga.

"Masih mixed lagi, masih soal suku bunga, kalau naik Desember, nunggu dua minggu. Ini menunggu data," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (7/12/2015).

Sejalan dengan itu, aktivitas untuk mempercantik portofolio saham (window dressing) juga mengiring pergerakan IHSG. Aktivitas ini, lumrah terjadi pada akhir tahun.

Kemudian, paket ekonomi jilid VII dengan  pemerintah memberikan keringanan-keringan pada pelaku industri juga menjadi penentu laju IHSG. Oktavianus memprediksi IHSG bergerak pada support 4.446-4.474. Lalu resistance pada level 4.540-4.561.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, saat ini sudah dimulai window dressing. Sejumlah sektor saham dinilai akan mengangkat IHSG seperti sektor saham perbankan dan konstruksi.

Dengan melihat kondisi itu, ia memprediksi IHSG berada di level 4.700-4.750 hingga akhir 2015. "Kalau target maksimalnya 4.950," kata Satrio.

Pilihan saham untuk perdagangan pekan ini, Oktavianus merekomendasikan beli ketika melemah (buy on weakness) saham PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Kemudian akumulasi beli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 4 Desember 2015, IHSG melemah 28,93 poin atau 0,64 persen ke level 4.508,45. Indeks saham LQ45 susut 0,81 persen ke level 777,48.

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.