Sukses

Harga Emas Dibayangi Dolar AS dan Minyak

Harga emas diperkirakan bergerak di kisaran US$ 1.080,50-1.061,50 pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Singapura - Harga emas berjuang untuk pulih dari pelemahan perdagangan kemarin seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat dan harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS.

Di pasar spot, harga emas naik 0,2 persen menjadi US$ 1.071,85 per ounce. Level harga emas itu memang tidak jauh dari level terendah di kisaran US$ 1.069,66.

"Harga komoditas tertekan dan dolar Amerika Serikat menguat telah memicu harga emas terus merosot," ujar analis HSBC James Steel seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (8/12/2015).

Ia menambahkan harga emas akan cenderung bertahan di level itu. Selain itu, harga minyak melemah juga berpotensi deflasi. Faktor tersebut juga dapat mempengaruhi harga emas.

Sementara itu, dolar AS cenderung reli dalam dua hari ini. Hal itu didukung dari data tenaga kerja AS yang menguat 211 ribu pada November 2015.

Mengutip riset www.fortisasiafutures.com, investor terus melihat kemungkinan kalau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 9 tahun terakhir. Investor terus mencerna data optimis dari laporan tenaga kerja AS.

"Emas terpantau kembali bergerak turun dan harga emas juga kembali bergulir di bawah rata-rata pergerakan 20 dan 50 harian. Logam ini masih cenderung bergerak turun. Stockhastic masih berada di area jual. Resistance dan support berada di harga US$ 1.080,50-US$ 1.061,50," tulis riset itu. (Ahm/Igw)**

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas