Sukses

Wall Street Terjatuh Didorong Aksi Jual Investor

Dow Jones Industrial Averange (DJIA) anjlok lebih dari 300 poin atau 2,1 persen ke level 17.128,45.

Liputan6.com, New York - Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS) bergerak melemah dalam dua hari terakhir setelah Bank Sentral AS (The Fed) mengumumkan untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed fund rate). Salah satu sentimen yang mendorong kejatuhan Wall Street karena investor melihat adanya prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Mengutip Bloomberg, Sabtu (19/12/2015), Dow Jones Industrial Averange (DJIA) anjlok lebih dari 300 poin atau 2,1 persen ke level 17.128,45 yang didorong oleh saham Apple Inc, Walt Disney CO dan Boeing Co. Ketiga saham tersebut mengalami penurunan setidaknya 2,7 persen.

Sedangkan Saham S&P 500 melemah 36,37 poin atau 1,78 persen ke level 2.005,52. Level tersebut merupakan level terendah sejak 18 Oktober 2015 dan menghapus keuntungan mingguan yang telah dibukukan sejak awal pekan.

Untuk Nasdaq turun 79,47 poin atau 1,59 persen ke level 4.923,08 poin.

"Penurunan ini terjadi karena sebelum keputusan The Fed, Wall Street telah reli yang cukup panjang," tutur Senior Portfolio Manager SkyBridge Capital, Troy Gayeski. Ia melanjutkan jika pelemahan ini terus berlanjut maka berarti sentimen sudah berbalik. Pelaku pasar memandang bahwa keputusan the Fed cukup berbahaya bagi pasar saham.

Pelaku pasar memang cukup berhati-hati dalam bertransaksi setelah Bank Sentral AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. The Fed memang melihat bahwa prospek pertumbuhan ekonomi AS cukup bagus. Namun pelaku pasar melihat di tengah membaiknya ekonomi Amerika, Ekonomi dunia sedang tertekan.

Pelaku pasar melihat bahwa perlambatan ekonomi yang dialami oleh China dan juga pelemahan harga komoditas karena penurunan harga minyak dunia akan sangat berdampak kepada pertumbuhan ekonomi AS.

Sebelumnya, Dewan Gubernur The Fed Jeffrey Lacker dalam sambutannya saat mengumumkan keputusan The Fed mengatakan bahwa kenaikan suku bunga tersebut merefleksikan bahwa telah ada tanda-tanda pertumbuhan yang positif di ekonomi AS. (Gdn/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini