Sukses

Riuh Suara Terompet Ramaikan Penutupan Perdagangan Saham 2015

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 23 poin ke level 4.593 pada perdagangan saham 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menutup perdagangan saham terakhir tahun 2015. Seperti tahun-tahun lalu, penutupan perdagangan saham dilakukan oleh petinggi negara.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, JK memasuki gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 15.45 WIB. JK mengenakan kemeja batik warna cokelat serta celana bahan hitam.
Tepat pada pukul 16.00 WIB, JK menutup perdagangan saham. Perdagangan saham ditandai dengan penekanan bel.

"Beberapa saat kita menutup perdagangan. Sebelum menutup saya atas nama pemerintah memberi penghargaan kepada pelaku, otoritas yang memberikan dedikasi dalam perekonomian nasional. Dengan mengucapkan alhamdulilah dengan ini perdagangan secara resmi ditutup," kata dia, Rabu (30/12/2015) di gedung BEI.

Sejalan dengan itu, penutupan perdagangan saham kali ini cukup meriah lantaran penutupan perdagangan saham diiringi riuh suara terompet.

Pada penutupan perdagangan saham kali ini tampak Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.

Gerak IHSG Sepanjang 2015

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 30 Desember 2015, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada level 4.593,01.

Analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda, menuturkan penguatan IHSG di perdagangan terakhir 2015 didukung oleh sentimen global.

Pergerakan indeks saham global cenderung positif dengan data ekonomi Amerika Serikat (AS) membaik seperti indeks harga konsumen AS menjadi 96,5 dari estimasi 93,5. Lalu indeks harga rumah di AS naik 5,5 persen secara Year on Year (YoY).

"Kalau sentimen dari dalam negeri didukung dari pengaruh kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan jelang libur panjang. IHSG berpotensi sentuh level 4.600," ujar Thendra saat dihubungi Liputan6.com.

IHSG cenderung bergerak fluktuaktif sepanjang 2015. Akan tetapi, IHSG tidak mampu menorehkan kinerja positif lantaran mendapatkan sentimen negatif, baik internal dan eksternal.

IHSG sempat menyentuh level tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia di level 5.518 pada 31 Maret 2015, tapi belum mampu dipertahankan hingga akhir 2015. Thendra mengatakan IHSG mampu menguat ke level 5.500 tersebut didukung dari harapan terhadap pemerintahan baru.

Namun harapan itu tidak sesuai dengan realisasinya karena perlambatan ekonomi. IHSG pun sempat menyentuh level terendah di kisaran 4.120 pada 28 September 2015.

"Perekonomian tak sesuai target juga didorong dari ekonomi global melemah. Apalagi ekonomi China dan Eropa melambat mempengaruhi sejumlah kebijakan, seperti depresiasi yuan, sehingga berdampak ke rupiah," Thendra menjelaskan.

Ditambah ketidakpastian kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) juga menambah beban untuk IHSG. (Amd/Ahm)**

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.
    Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.

    Jusuf Kalla

  • IHSG