Sukses

Top 3: Alasan di Balik Turunnya Tarif Listrik

Pemerintah menurunkan tarif listrik non subsidi mulai Januari 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (persero) menyatakan tarif listrik kembali mengalami penyesuaian mulai Januari 2016. Hal ini berlaku untuk 12 golongan tarif yang sudah tidak disubsidi pemerintah.

Dibandingkan Desember, 10 dari 12 golongan tarif  mengalami penurunan hingga Rp 100 per kilowatthour (kWh).

Hal ini disebabkan oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan penurunan harga minyak mentah.

Alasan turunnya tarif listrik menjadi artikel paling banyak dibaca. Lengkapnya, berikut tiga artikel paling populer kanal bisnis Liputan6.com:

1. Ini Alasan Tarif Listrik 12 Golongan Turun Awal Januari 2016

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tarif tenaga listrik untuk pelanggan golongan non-subsidi turun pada awal Januari 2016.
 
Ada beberapa pertimbangan yang mendasari pemerintah mengambil kebijakan tersebut, salah satunya penurunan harga minyak dunia.  Baca selengkapnya di sini!

2. Ragam Reaksi dan Efek dari Mundurnya Bos Freeport

Salah satu perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, Freeport Mcmoran ditinggalkan salah satu tokoh pentingnya. Komisaris utama yang juga pendiri perusahaan ini, James Robert Moffet mengundurkan diri dari jabatannya.

James atau yang biasa dipanggil Jim Bob ini juga adalah tokoh penting di balik lahirnya tambang emas Grasberg, di Papua, yang jadi salah satu tambang emas terbesar di dunia. Tambang emas tersebut dikelola oleh PT Freeport Indonesia. Baca selengkapnya di sini!

3. Kaleidoskop Bisnis September: Ikan Seharga Alphard Buruan Pencuri

Potensi sumber daya laut yang melimpah membuat perairan Indonesia menjadi incaran kapal asing pencuri ikan. Salah satu jenis ikan yang paling diburu adalah ikan tuna sirip kuning (tuna yellowfin) karena harganya yang sangat mahal di pasaran

"Seekor ikan tuna yellowfin setinggi manusia harganya senilai mobil Alphard. Jadi  memang nilainya tinggi sekali," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Anti Illegal Fishing Mas Achmad Santosa.

Ikan ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi karena rasanya yang enak dibanding jenis ikan lain. Tak heran, para pembeli rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan ikan ini. Baca selengkapnya di sini!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini