Sukses

Bursa Saham Asia Tertekan, IHSG Susut 30 Poin

Ada sebanyak 95 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal pekan ini mengikuti bursa saham Asia yang tertekan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (11/1/2016), IHSG turun 30,78 poin atau 0,68 persen ke level 4.515,50. Pada pembukaan pukul 09.02 WIB, IHSG terus tertekan dengan melemah 36,04 poin atau 0,80 persen ke level 4.510,04. Indeks saham LQ45 susut 1,06 persen ke level 781,39. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada hari ini.

Ada sebanyak 95 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 15 saham menguat. 44 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.059 kali dengan volume perdagangan saham 87,81 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 132,48 miliar.

Di awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.516,83 dan terendah 4.506,23. Secara sektoral, 10 sektor saham melemah. Sektor saham perdagangan melemah 1,06 persen, dan memimpin penurunan terbesar. Sektor saham konstruksi tergelincir 0,93 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,70 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 28 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 28 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BVIC naik 12 persen ke level Rp 112 per saham, saham KOBX menguat 12,40 persen ke level Rp 145 per saham, dan saham VINS mendaki 9,76 persen ke level Rp 90 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PNLF turun 2,21 persen ke level Rp 177 per saham, saham BMRI melemah 2,16 persen ke level Rp 9.075 per saham, dan saham ELSA tergelincir 1,81 persen ke level Rp 217 per saham.

Nilai tukar rupiah berada di posisi 13.917 per dolar Amerika Serikat (AS). Bursa saham Asia tertekan dengan indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 2,42 persen ke level 19.959, indeks saham Singapura susut 1,92 persen ke level 2.698,29.

Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan, kondisi pasar eksternal yang kurang kondusif penguatan lanjutan IHSG rawan tertahan aksi ambil untung. IHSG akan bergerak variasi di kisaran 4.990-4.580 dengan kecenderungan koreksi.

"Memasuki perdagangan awal pekan ini, IHSG masih berfluktukasi menyusul kondisi pasar global yang masih diliputi kekhawatiran terhadap China dan harga minyak yang terus anjlok," kata dia. (Ahm/Igw)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini