Sukses

Investor Asing Dorong IHSG ke Level 4.512,52

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.526,19 dan terendah 4.486,64.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham di Selasa pekan ini. Penguatan IHSG didorong oleh aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (12/1/2016), IHSG menguat 47,04 poin atau 1,05 persen ke level 4.512,52. Indeks saham LQ45 juga menguat 1,47 persen ke level 786,92. Sebagian besar indeks saham acuan kompak berada di zona hijau kecuali Indeks DBX yang melemah 0,05 persen.

Ada sebanyak 158 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 120 saham berada di zona merah sehingga menahan penguatan IHSG. 76 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.526,19 dan terendah 4.486,64. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 193.926 kali dengan volume perdagangan saham 3,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,6 triliun.

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham pembentuk indeks terdapat dua sektor yang melemah yaitu pertambangan yang turun 0,37 persen dan sektor aneka industri yang melemah 0,39 persen. Sedangkan sektor yang mengalami penguatan terbesar adalah infrastruktur yang naik 2,14 persen dan disusul sektor keuangan yang menguat 1,46 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham ARTO naik 31 persen ke level Rp 173 per saham, saham IBST menguat 22,5 persen ke level Rp 2.450, dan saham DPNS mendaki 15,19 persen ke level Rp 364 per saham.

Saham-saham tertekan antara lain saham APLI melemah 10 persen ke level Rp 69 per saham, saham GWSA tergelincir 10 persen ke level Rp 105 per saham, dan saham LCGP susut 9,94 persen ke level Rp 485 per saham.

Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, penguatan IHSG pada perdagangan kali ini lebih didorong oleh aksi beli investor asing. namun memang aksi beli ini hanya sementara karena nilainya belum terlalu tinggi.

"Aksi beli ini bertentangan dengan yang terjadi di bursa Asia lainnya yang mengalami pelemahan," jelasnya. Selain itu, Indeks di Amerika Serikat juga menunjukkan pelemahan sehingga menekankan bahwa aksi beli tersebut masih setengah tenaga. (Gdn/Nwd)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini