Sukses


Grand Tjokro Berencana Bangun 30 Hotel dalam 2 Tahun

Grand Tjokro saat ini baru memiliki tujuh hotel bintang empat tersebar di Indonesia.

Liputan6.com, Balikpapan - Grand Tjokro Hotel Indonesia masih tetap agresif berinvestasi di tengah lesunya perekonomian dunia. Perusahaan jasa perhotelan nasional ini menargetkan pengembangan 30 hotel di seluruh Indonesia selama 2 tahun mendatang.

“Selama dua tahun ke depan setidaknya kami bisa mengelola 30 hotel di seluruh Indonesia,” kata Direktur Operasi Grand Tjokro Hotel Indonesia Asteria T Hesty di Balikpapan, Rabu (13/1/2016).

Asteria menuturkan, Grand Tjokro saat ini baru memiliki tujuh hotel bintang empat tersebar di Yogyakarta, Jakarta, Pekanbaru, Klaten, Bandung dan terbaru di Balikpapan.

Pada 2016 ini, perusahaan berencana membangun lima hotel baru berlokasi di Samarinda dan sejumlah kota di Sumatera. "Hotel-hotel ini seluruhnya adalah hasil investasi kami,” ungkapnya.

Asteria menuturkan Grand Tjokro hanya akan menjadi operator pengelolaan hotel milik pihak ketiga.

“Kami akan membuka diri sebagai operator hotel bagi pihak swasta yang berniat membangun hotel. Sehingga bila ditotal dengan hotel milik kami sendiri jumlahnya bisa mencapai 30 unit di seluruh Indonesia,” jelas dia.

Perihal kelesuan ekonomi, Asteria optimis perekonomian global segera membaik serta berdampak positif terhadap bisnis perhotelan di Indonesia.

Dia berpatokan pada pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan roda ekonomi nasional akan berjalan normal selama enam bulan ke depan.

“Kami sudah survey dan hasilnya positif. Sehingga kami optimis investasi 12 hotel serta mengajak kerjasama pihak lain membuka hotel di Indonesia,” tambah dia.

Grand Tjokro Balikpapan menjadi hotel bintang empat terbaru investasi Grup Tjokro berkapasitas 148 kamar.

Menurut Asteria, Balikpapan menjadi kota favorit  investasi jasa perhotelan dibandingkan kota lain di Indonesia. “Balikpapan maju karena tingkat ekonominya sebagai kota migas di Kalimantan. Kalau di Jawa persaingan sudah sangat sengit di sector perhotelan,” ungkapnya.

Grand Tjokro Balikpapan berdiri di kawasan Bandar Udara Sepinggan sebagai lokasi paling strategis.

Manajer Umum Grand Tjokro Balikpapan, Yono Budiarto mengatakan pihaknya menargetkan pendapatan 70 persen hunian dari total keseluruhan kamar pada 2016 ini. Tingginya target pendapatan hotel dimaksudkan guna mempercepat pencapaian return of investment (ROI) yang dipatok pada 8 hingga 10 tahun mendatang.

“Targetnya sepuluh tahun mendatang sudah balik modal nilai investasi kami di Balikpapan,” ungkapnya.

Yono optimis mengingat Grand Tjokro mengusung karakteristik berbeda dibandingkan para pesaing di Balikpapan. Awal pembukaan penawaran sebanyak 90 kamar langsung diborong hunian yang mayoritas adalah penumpang pesawat Bandara Sepinggan.

“Sementara ini kami baru membuka 90 kamar  yang seluruhnya sudah penuh saat ini. Harga per kamar minimal dilepas Rp 600 ribu,” katanya.(Abelda Gunawan/Nrm)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini