Sukses

Pelemahan Dolar AS Angkat Harga Minyak Dunia

Harga minyak AS ditutup naik ke posisi terbesar dalam lima bulan.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia melonjak 8 persen setelah investor mengambil keuntungan dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan mengabaikan data yang menunjukkan terjadinya lonjakan tak terduga pada persediaan minyak mentah AS yang mencapai rekor tertinggi.

Penyebab lain komentar Menteri Luar Negeri Rusia yang mengulangi kesediaan produsen utama minyak dunia untuk memenuhi jika ada konsensus di antara OPEC dan non-anggota OPEC, menghidupkan kembali harapan tentang kesepakatan untuk memangkas output dan membantu untuk meningkatkan harga.

Melansir laman Reuters, Kamis (4/2/2016), harga minyak AS ditutup naik ke posisi terbesar dalam lima bulan. Harga naik US$ 2,40 atau 8 persen menjadi US$ 32,28 per barel .

Sementara harga minyak berjangka Brent ditutup naik US$ 2,32 atau 7,1 persen menjadi US$ 35,04 per barel, setelah sempat naik ke posisi US$ 35,11 per barel.

Indeks dolar jatuh lebih dari tujuh pekan, membuat harga komoditas dalam dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Ini di tengah meningkatnya skeptisisme bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS lagi tahun ini dan setelah data menunjukkan industri jasa AS tumbuh lebih lambat dari harapan pada bulan lalu.

"Kami mendapatkan harga minyak mentah reli mengambil peluang dari pelemahan dolar," kata Robert Yawger, Wakil Presiden Senior Mizuho Securities USA.

Harga minyak tetap naik, saat pasar mengabaikan data pemerintah yang menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin di AS naik mencapai rekor minggu lalu.

Pasokan minyak mentah melonjak 7,8 juta barel lebih tinggi, melampaui ekspektasi analis sebesar 4,8 juta barel, karena impor melonjak.(Nrm/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini