Sukses

IHSG Melemah Ikuti Bursa Asia

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.744,24 dan terendah 4.732,20 pada perdagangan Jumat pagi ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Pelemahan IHSG ini mengikuti anjloknya bursa saham Asia yang terpengaruh penurunan harga minyak.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (19/2/2016), IHSG melemah 40,50 poin atau 0,84 persen ke level 4.738,17. Seluruh saham acuan melemah pada pagi ini. Begitu juga saham LQ45 yang turun 1,12 persen ke level 829,77.

Terdapat 81 saham yang melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 56 saham menguat dan 51 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.744,24 dan terendah 4.732,20 pada perdagangan Jumat pagi ini. Transaksi perdagangan saham cukup ramai di awal sesi.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 19.861 kali dengan volume perdagangan saham 333,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 783,2 miliar.

Berdasarkan dataRTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 195 miliar. Sementara pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 195 miliar.

Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk saham terdapat 3 saham yang menguat dan lainnya melemah. Sektor yang menguat adalah barang konsumsi naik 0,36 persen, pertambangan naik 0,50 persen dan perkebunan naik 0,65 persen.

Sedangkan saham yang yang melemah tertinggi adalah saham keuangan yang turun 2,28 persen dan disusul oleh saham infrastruktur yang melemah 0,99 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham, antara lain saham SMDM naik 28 persen ke level Rp 118 per saham, saham TGKA mendaki 18 persen ke angka RP 4.200 per saham dan saham GLOB naik 16 persen ke level Rp 620 per saham.

Sementara saham-saham tertekan antara lain saham DAJK turun 9,81 persen ke level Rp 101 per saham, saham PICO tergelincir 9,59 persen ke level Rp 132 per saham, dan saham OKAS susut 9,52 persen ke level Rp 95 per saham.

Analis PT BNI Securities Yasmin Soulisa menjelaskan, Indeks Dow Jones mengalami koreksi tipis kemarin setelah penguatan sepanjang 3 hari berturut-turut.

"Di Eropa, kemarin bursa saham tertekan oleh penurunan saham-saham pertambangan antara lain Anglo American PLC, Rio Tinto PLC, dan Royal Dutch Shell PLC yang melemah setelah harga minyak mentah dunia kembali terkoreksi," jelasnya.

Di Asia, pada pembukaan pagi ini  indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,5 persen menjadi 119,70 pada pukul 09:07 waktu Tokyo. Indeks naik 6,5 persen selama empat hari pekan ini setelah tenggelam ke 3,5 tahun pada pekan lalu di tengah kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia memutuskan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7 persen. "Penurunan tersebut berpotensi berimbas negatif terhadap saham-saham dalam sektor perbankan dalam jangka pendek," jelasnya.

Meski secara jangka panjang, turunnya suku bunga pinjaman akan memberikan dampak positif terhadap sektor riil. IHSG hari ini berpotensi diwarnai aksi profit taking setelah penguatan yang terjadi sepanjang minggu ini. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.