Sukses

BI Perkirakan Februari Bakal Terjadi Deflasi

Dari hasil survei yang dilakukan BI, pada minggu ke tiga bulan ini sudah terjadi deflasi sebesar 0,13 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari bakal deflasi. Hal ini seiring mulai menurunnya beberapa harga kebutuhan pokok mulai dari pangan hingga tarif dasar listrik.

Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung menjelaskan, setiap Februari memang selalu terjadi deflasi atau tren tahunan. "Februari memang musimnya rendah, jadi tepatnya triwulan pertama itu trennya rendah, kecuali ada kebijakan strategis dari pemerintah, seperti penyesuaian harga BBM," kata Juda‎ di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (26/2/2016).

Dari hasil survei yang dilakukan BI, pada minggu ke tiga bulan ini sudah terjadi deflasi sebesar 0,13 persen. Sementara pada minggu pertama lalu mencapai 0,14 persen dan minggu keduanya 0,15 persen.

Dengan pencapaian inflasi yang relatif terkendali tersebut, Juda mengaku optimis bahwa pada akhir tahun nanti inflasi masih tetap terjaga di kisaran 3-5 persen."Kalau untuk year on yearnya sekitar 4,38 persen," tegas Juda.

Juda menambahkan meski BI akan memaksimalkan peran tim pengendali inflasi daerah, namun‎ pihaknya juga membutuhkan peran serta pemerintah, terutama dalam pengendalian stok bahan pangan.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Januari 2016 sebesar 0,51 persen atau lebih rendah dibanding Desember 2015 yang sebesar 0,96 persen dengan inflasi tahun kalender mencapai‎ 0,51 persen.

Tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) sebesar 4,14 persen. Komponen inti inflasi mencapai 0,29 persen dan inti tahun ke tahun 3,62 persen.

"Dari 7 tahun lalu dari 2010 inflasi Januari ini paling kecil. Ini mudah-mudahan awal yang baik. Pada Januari 2010 inflasi 0,4 persen, 2011 sebesar 0,89 persen, di 2012 sebesar 0,76 persen, 2013 sebesar 1,03 persen, dan 2014 sebesar 1,07 persen," ujar Kepala BPS Suryamin.

Dia menyebutkan dari 82 kota, 75 kota di antaranya mencatatkan inflasi dan 7 kota deflasi. Inflasi tertinggi adalah di Sibolga sebesar 1,82 persen dan terendah 0,02 di Padang. Sedangkan deflasi tertinggi di Gorontalo sebesar 0,02 persen. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini