Sukses

Bank Sentral Eropa Umumkan Stimulus Bikin Bursa AS Menguat

Pada bursa AS, indeks S&P 500 ditutup pada level tertinggi tahun ini dan di atas rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya.

Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) menghijau pada penutupan perdagangan di akhir pekan ini dipicu Bank Sentral Eropa yang mengumumkan rencana pemberian stimulus pada Kamis kemarin. Ini juga didorong kenaikan harga minyak yang membuat saham energi melaju.

Melansir laman Reuters, indeks S&P 500 ditutup pada level tertinggi tahun ini dan di atas rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya sejak 30 Desember.

Adapun indeks Dow Jones industrial average ditutup naik 218,18 poin atau 1,28 persen ke posisi 17.213,31. Indeks S&P 500 naik 32,62 poin atau 1,64 persen menjadi 2.022,19 dan Nasdaq Composite menambahkan 86,31 poin atau 1,85 persen ke posisi 4.748,47.

Investor mengambil pandangan positif dari paket stimulus baru Bank Sentral Eropa yang resmi dirilis pada Kamis, meskipun Presiden ECB Mario Draghi mengisyaratkan untuk mengakhiri kebijakan pemotongan suku bunga lebih lanjut.


"Ada rebound yang luar biasa karena adanya pembicaraan soal pelonggaran menjadikan pasar sangat positif setelah ditutup kemarin dan semua pasar global juga menguat saat itu," kata Phil Davis, Chief Executive PSW Investment.

Bursa AS kembali ikut menguat usai harga minyak mentahnya naik lebih dari 2 persen setelah Badan Energi Internasional mengatakan harga minyak mungkin dipengaruhi output di Amerika Serikat dan negara-negara non-OPEC  yang mulai berkurang dengan cepat.

Adapun 10 besar sektor saham pada indeks S&P mencatat kenaikan, dipimpin saham energi yang meningkat 2,42 persen. Saham Anadarko melonjak 10,3 persen menjadi US$ 46,87, setelah Goldman Sachs melakukan upgrade pembelian saham dan memberikan dorongan terbesar untuk sektor ini.

Kenaikan juga terjadi pada saham Microsoft sebesar 1,5 persen. Kenaikan adalah pengaruh positif terbesar pada indeks S&P 500 dan Nasdaq, sementara saham IBM yang naik 1,8 persen mendukung kinerja Dow.

Investor saat ini tengah mengalihkan perhatian mereka kepada Federal Reserve AS, yang akan menggelar pertemuan pada 15-16 Maret untuk memutuskan soal tingkat suku bunga.

The Fed mengatakan berada pada jalur untuk menaikkan suku secara bertahap tahun ini, tapi keputusan akan bergantung pada kesehatan ekonomi di negaranya. Data terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap kuat, namun pertumbuhan upah masih menjadi perhatian.(Nrm/Ndw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini