IHSG Bakal Menguat, Simak Saham Pilihan Ini

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sentimen domestik positif akan mendorong penguatan IHSG.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menuturkan IHSG dapat melanjutkan penguatan didukung sentimen domestik. Paket kebijakan ekonomi jilid XI yang cukup baik dan harga bahan bakar minyak (BBM) turun Rp 500 akan memberikan angin segar ke pasar modal Indonesia.

Alfred menilai, harga BBM turun itu akan memberikan kenyamanan untuk level suku bunga acuan/BI Rate. Ada kekhawatiran kalau inflasi tak terjaga padahal BI Rate turun dapat mempengaruhi pasar.

"Dengan harga BBM turun maka kondisinya menguntungkan karena daya beli masyarakat cukup kuat. Jadi sentimen domestik sudah confirmed," kata Alfred, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (31/3/2016).

Alfred menilai, penguatan IHSG itu dapat tertahan dari sentimen bursa saham global dan regional. "IHSG akan bergerak di kisaran 4.780-4.865," ujar Alfred.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan aksi beli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua yang berlanjut membuat IHSG kembali ke jalur hijau. Arah IHSG berubah ke arah positif.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.770-4.685-4.575 dan resistance 4.870-4.925-5.000-5.100," kata Yuganur.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar antara lain saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Sedangkan Alfred memilih saham TLKM, PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk jangka pendek.

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) seiring ada perbaikan dalam jangka pendek dan menengah untuk pergerakannya. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk berusaha mencoba level resistance psikologis di Rp 1.900.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Tabungan Negara Tbk di level pertama Rp 1.725, level kedua Rp 1.705, dan cut loss point Rp 1.685. (Ahm/Igw)