Sukses

Menaker Ingin Sertifikasi Kompetensi Direformasi

Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara yang mudah sekali mengeluarkan ijazah atau sertifikasi tanpa jaminan mutu kompetensi.

Liputan6.com, Jambi - Kondisi sektor tenaga kerja Indonesia masih penuh tantangan. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri menyatakan salah satu penyebab hal ini adalah banyaknya lembaga pendidikan yang mudah mengeluarkan ijazah atau sertifikasi.

"Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara yang mudah sekali mengeluarkan ijazah atau sertifikasi tanpa jaminan mutu kompetensi. Hal ini harus direformasi agar tumbuh kembali kepercayaan masyarakat pada sertifikasi kompetensi di Indonesia," jelas dia saat memberikan pidato di Seminar Nasional dan Rakornas Forum Mahasiswa Ushuluddin se-Indonesia di Jambi, Senin (4/4/2016).

Lebih lanjut, Hanif menuturkan, untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten maka seluruh sistem yang dibangun harus dapat menjamin mutu.

"Parameter yang digunakan dalam menjamin mutu adalah tersedianya infrastruktur yang terlibat dalam proses sertifikasi dan dapat ditelusuri berdasarkan regulasi," tutur dia.

Dia mengakui jika saat ini masih banyak tenaga kerja Indonesia yang berpendidikan rendah. Sebab itu memperkuat kompetensi mereka menjadi penting.

Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 mengungkap, 50,83 juta tenaga kerja Indonesia masih berpendidikan rendah. (Vna/nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini