Sukses

Laporan Kuartalan Bikin Bursa AS Menguat

Sekitar 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,7 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir.

Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) dengan indeks S&P 500 naik mendekati rekor tertinggi. Indeks terangkat kenaikan saham energi dan laporan kuartalan Johnson & Johnson yang meningkat.

Melansir laman Reuters, setelah sempat masuk ke wilayah negatif dan kemudian pulih, indeks S&P 500 berakhir naik kurang dari 2 persen, mendekati rekor penutupan tertinggi pada Mei, dengan investor tengah fokus pada perkembangan laporan kuartalan perusahaan.

Pada penutupan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,27 persen menjadi 18.053,6 poin dan  indeks S&P 500 naik 0,31 persen menjadi 2.100,8 poin.

Sementara indeks Nasdaq Composite turun 0,4 persen menjadi 4.940,33 poin. Penurunan terpicu saham Illumina yang susut sebesar 23,16 persen setelah muncul hasil laporan kinerja awal yang jauh dari harapan.

Baca Juga


Saham Chevron dan perusahaan energi lainnya mendapat tumpangan dari laju harga minyak mentah, setelah adanya pemogokan pekerja minyak di Kuwait membuat output negara OPEC berkurang.

Rebound harga minyak dan tanda-tanda ekonomi AS yang membaik, secara perlahan mendorong bursa saham dan membantu menjaganya dari aksi jual tajam di awal tahun ini, yang mendorong indeks S&P 500 turun sebanyak 10,5 persen.

Laba perusahaan yang masuk dalam indeks S&P 500, rata-rata jatuh 7,6 persen dan pendapatan turun 1,3 persen, yang dipimpin sektor energi, menurut Thomson Reuters I / B / E / S.

"Investor sangat fokus pada pendapatan. Setelah semua biaya pemotongan selama lima tahun terakhir, sekarang kita harus mulai melihat pertumbuhan pendapatan," jelas Chuck Shelf, Chief Investment Officer iSectors di Appleton, Wisconsin.

Perusahaan teknologi IBM membukukan penurunan 5,59 persen setelah melaporkan pendapatan terburuk secara kuartalan dalam 14 tahun, dan ini merupakan penggerak terbesar di Dow dan S& P 500.

Saham Netflix turun 12,97 persen setelah perkiraan pelanggan layanan video streaming ini meleset dari perkiraan.

Setelah bel, Yahoo membukukan hasil kuartal pertama dan kenaikan saham sebesar 1 persen. Saham Intel turun 2,4 persen usai mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja global sebesar 11 persen.

Selama sesi, delapan dari 10 besar sektor S&P naik, dipimpin kenaikan di sektor material sebesar 2,13 persen.  Sedangkan saham energi naik 1,88 persen.

Saham Johnson & Johnson naik 1,57 persen setelah melaporkan pertumbuhan marjinal penjualan kuartalan. Saham itu memberikan pengaruh positif terbesar pada S&P 500. Saham Goldman Sachs menambahkan 2,28 persen setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Sekitar 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,7 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.(Nrm/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini