Sukses

Kekhawatiran Soal Suku Bunga Mereda Angkat Wall Street

Ekonom yang disurvei Reuters sebelumnya mengharapkan akan terjadi kenaikan suku bunga dua kali pada tahun ini.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), seiring meredanya kekhawatiran tentang Federal Reserve yang akan kembali menaikkan suku bunga acuannya.

Penguatan terjadi meski saham Apple turun, yang membebani indeks Nasdaq. Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 51,23 poin atau 0,28 persen menjadi 18.041,55.

Sementara indeks S&P 500 naik 3,45 poin atau 0,16 persen ke posisi 2.095,15 dan Nasdaq Composite turun 25,14 poin atau 0,51 persen ke level 4.863,14.

Saham sektor telekomunikasi dan utilitas, dilihat sebagai proxy untuk pengembalian pendapatan tetap saat imbal hasil treasury diperkirakan tetap rendah.


"Hal terbesar di sini adalah mereka (The Fed) terus memberikan hal positif pada perekonomian domestik. Mereka telah mengambil beberapa risiko pada ekonomi global," kata John Bailer, Manajer Portofolio Senior di Boston Company Asset Management.


Ekonom yang disurvei Reuters sebelumnya mengharapkan akan terjadi kenaikan  suku bunga dua kali pada tahun ini. Namun kondisi harga pasar berjangka menunjukkan pedagang tidak mengharapkan adanya kenaikan setidaknya sampai September.

The Fed selanjutnya akan kembali bertemu pada 14-15 Juni. Sementara pasar tenaga kerja terus mendapatkan kekuatan, inflasi dilaporkan masih di bawah target Bank Sentral sebesar 2 persen dan data ekonomi yang bervariasi bisa menjadi jalan untuk kenaikan suku bunga di masa depan.

Sektor teknologi masuk dalam kondisi terberat di pasar, setelah Apple merosot lebih dari 6 persen menyusul penurunan pendapatan pertama dalam lebih dari satu dekade.

Selama sesi reguler, saham Exxon Mobil mencapai tingkat tertinggi sejak Mei 2015 setelah perusahaan energi ini menaikkan dividen kuartalannya menjadi 75 sen dari 73 sen. Kenaikan dividen dilakukan sehari setelah Standard & Poor memotong peringkat kredit Exxon. Sahamnya ditutup naik 0,9 persen pada US$ 88,46.

Sekitar 7,4 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 6,9 miliar selama 20 sesi terakhir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini