Sukses

Lelang Blok Migas Sepi Peminat, Ini Jawaban Dirjen Migas

Dalam beberapa kali lelang yang digelar Kementerian ESDM, blok migas yang ditawarkan sering kali kurang diminati. Apa alasannya?

Dalam beberapa kali lelang yang digelar Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), blok minyak dan gas (migas) yang ditawarkan sering kali kurang diminati. Misalnya pada penawaran langsung tahap I tahun 2013, dari 16 blok migas yang ditawarkan, namun hanya enam yang diminati investor dan lima yang dimenangkan.

Mengapa hal itu harus terjadi?

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Edy Hermantoro, ada beberapa penyebab yang membuat blok migas yang ditawarkan tidak laris dijual seperti kepastian data dan kemampuan keuangan perusahaan.

"Paling banyak beberapa ada hitung-hitungan dia yang sekarang tidak cocok, mungkin manajemen mereka pada waktu yang sama ada di negara lain," kata Edy di kantornya, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
 
Begitupun pemerintah sudah membuka lelang blok migas dengan sistem reguler maupun penunjukan langsung (direct), perusahaan berhak tidak ikut lelang.

"Karena itu teknikal dan keputusan mereka untuk ambil atau tidak blok itu," jelas dia.

Sedangkan dari segi potensi cadangan blok migas yang ditawarkan, Edy memastikan lapangan migas tersebut memiliki cadangan yang baik. Pasalnya, blok yang ditawarkan telah melalui proses pemilahan yang dilakukan pemerintah. 

Meski kurang diminati,  pemerintah tidak jera untuk menawarkan 27 blok migas pada tahun depan. Edy mengaku  bisnis hulu migas di Tanah Air masih menarik. "Sebetulnya sudah cukup menarik, pembahasan dengan Indonesian Petroleum Association (IPA), mereka selalu mengatakan Indonesia itu menarik," pungkasnya. (Pew/Ndw)
 


Baca juga:

RI Lelang 27 Blok Migas di 2014

Lelang 7 Blok Migas, ESDM Cuma Bisa `Jual` Empat

Minim Eksplorasi, Cadangan Minyak RI Ludes 12 Tahun Lagi

Pemerintah Tawarkan WK Shale Gas Tanjung Barat dan Kisaran

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini