Sukses

Inflasi 8,38%, Apindo: Hati-hati Orang Miskin Bisa Lebih Miskin

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laju inflasi 2013 yang mencapai 8,38%, dengan inflasi pada Desember 2013 mencapai 0,55%.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laju inflasi 2013 yang mencapai 8,38%, dengan inflasi pada Desember 2013 mencapai 0,55%.

Capaian inflasi ini meleset dari target pemerintah di mana dalam asumsi makro pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2013 menargetkan laju inflasi berada pada level 7,2%.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, dengan laju inflasi yang mencapai 8,38% itu merupakan level inflasi cukup tinggi.

Dari inflasi yang tinggi ini yang paling terkena dampaknya adalah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan masyarakat setengah miskin.

"Itu yang paling susah, mereka yang pertama kena akibatnya. Yang setengah miskin bisa jadi miskin kalau tidak hati-hati," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Jumat (3/1/2014).

Sofjan menjelaskan, saat ini masyarakat yang masuk pada golongan miskin ada sekitar 30 juta orang dan setengah miskin sebanyak 70 juta orang.

Jika laju inflasi ini tidak bisa ditekan, maka jumlah masyarakat miskin akan semakin bertambah. "Dan beberapa persen dari yang setengah miskin itu bisa jadi miskin kalau inflasinya tinggi, mereka cepat jadi miskin," lanjutnya.

Menurutnya, sejak awal tahun ini pemerintah harus bisa menjaga laju inflasi itu dengan menjaga kenaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat serta mampu menjaga pasokan dan permintaan akan barang-barang tersebut sehingga inflasi bisa dicegah di bawah 5%.

"Inflasi ini harus bisa dibentuk dan ditekan kembali. Kita seharusnya tidak bisa inflasi terlalu tinggi, harus di bawah 5%. Inflasi ini tambah tinggi sejak semuanya naik seperti BBM, listrik. Akibatnya harga makanan jadi naik, dan yang paling menderita usaha-usaha menengah kecil," jelasnya.

Sementara untuk tahun ini, Sofjan menilai laju inflasi akan kembali naik dengan level tetap berada di atas 5%. Hal ini lantaran barang-barang kebutuhan masih banyak dipasok melalui impor sehingga harga barang-barang tersebut terus mengalami kenaikan.

"Sekarang dengan gaji naik, logistik naik, listrik juga rencana akan naik, itu semuanya menyebabkan inflasi. Kalau dia naik terus pasti rakyatnya lebih menderita. Yang kaya-kaya mungkin tidak apa-apa, tapi yang miskin ini bagaimana," tandas dia. (Dny/Nrm)

Baca juga:

6 Provinsi Paling Banyak Dihuni Orang Miskin di Indonesia

Bappenas: BLSM Kurang Mampu Menolong Rakyat Miskin

Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Meningkat Jadi 28,55 Juta Jiwa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BPS atau Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

    BPS

  • Inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas).

    inflasi