Sukses

SBY Gelar Jumpa Pers di Halim Tentukan Nasib Harga Elpiji 12 Kg?

Sehari sebelumnya, Wapres Boediono menggelar Rapat terbatas membahas kenaikan harga Elpiji yang akan disampaikan kepada SBY hari ini.

Keputusan kenaikan harga elpiji 12 Kilogram di awal tahun 2014 mulai banyak menuai kecaman dari berbagai masyarakat. Bahkan partai penguasa pemerintah, Partai Demokrat, menegaskan penolakannya terhadap keputusan PT Pertamina (Persero) tersebut.

Kalangan masyarakat yang menolak kenaikan harga elpiji non subsidi beralasan kebijakan tersebut justru akan memicu migrasi besar-besaran pengguna elpiji kemasan 12 Kg ke 3 Kg. Pada akhirnya, peralihan yang masif akan membuat uang negara untuk anggaran subsidi kembali melonjak. 

Dalam skala lebih luas, kenaikan harga elpiji dikhawatirkan berdampak pada meningkatnya laju inflasi seperti berkaca pada pengalaman kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Di tengah aksi penolakan oleh kalangan masyarakat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hari ini direncanakan bakal memberikan keterangan pers di Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma. Sejumlah menteri bakal mendampingi SBY dalam menyampaikan pesan pemerintah yang rencananya akan disampaikan pukul 10.00 WIB.

Hingga kini Meski belum diketahui isi keterangan pers yang akan disampaikan Presiden. Namun sehari sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Boediono bersama beberapa menteri terkait menggelar rapat terbatas (ratas) membahas kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg).

Boediono mengatakan rapat tertutup yang berlangsung sejak pukul 14.00 wib itu membahas kebijakan baru yang diambil Pertamina antara lain tentang persediaan, sistem distribusi, serta laporan lapangan dan pandangan masyarakat maupun pemerintah soal kenaikan harga elpiji 12 kg.

"Kami telah menyimpulkan satu laporan yang akan disampaikan ke presiden besok hari. Apa yang dibahas dan dilaporkan ke Presiden besok. Setelah itu ada penjelasan dari pertemuan ini. Jadi kali ini kita belum bisa sampaikan karena akan laporkan ke Presiden," jelas Boediono kala itu.

Turut hadir dalam ratas antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Chatib Basri dan Direktur Utama PT Pertamina (persero) Karen Agustiawan.

Pertamina menaikan harga pokok sekitar 67% per kg, yaitu dari Rp 5.850 per kg menjadi Rp 9.809 per kg. Jika berpatokan dari sini seharusnya harga jual dari Pertamina naik dari Rp 70.200 menjadi Rp 117.708 per tabung. Namun kenyataannya ditingkat pengecer kenaikan ini terlalu tinggi hingga mencapai Rp 140 ribu per tabung.

Jadi bagaimana nasib harga elpiji 12 kg, nantikan apa yang akan disampaikan SBY pukul 10 pagi ini. (Shd)

Baca Juga

Belum Umumkan Hasil Ratas Elpiji, Besok Wapres Lapor Presiden

Wapres Minta Pertamina Jamin Pasokan Elpiji 12 Kg

Harga Elpiji 12 Kg Naik, UKM: Pilih 3 Kg atau Pecat Pekerja

Priyo: Elpiji 12 Kg Naik Saat DPR Reses Keputusan Kurang Ajar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini