Sukses

Pasokan Air Minum Kemasan Dijamin Aman Meski Banjir

Sebagian besar pasokan air minum kemasan di wilayah Jabodetabek berasal dari wilayah sekitar seperti Sukabumi, Subang, Bogor dan Bandung.

Banjir yang melanda Jakarta dan wilayah lain di Indonesia dikhawatirkan membuat pasokan makanan dan minuman ke masyarakat berkurang mengingat jalur distribusi yang terganggu. Kekurangan pasokan kemudian bisa memicu kenaikan harga.

Khusus air minum kemasan, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin), Sudarman Bolo memastikan pasokannya masih terkendali sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Sementara masih aman suplai untuk Jabodetabek," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (18/1/2014).

Hal itu, tutur dia, karena sebagian besar pasokan air minum kemasan di wilayah Jabodetabek berasal dari wilayah sekitar seperti Sukabumi, Subang, Bogor dan Bandung. Daerah-daerah ini belum mengalami hambatan distribusi yang berarti meski ada beberapa titik juga mengalami banjir.

Selain itu, produsen memiliki beberapa gudang yang terletak di sekitar Jakarta. Gudang ini telah cukup diisi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jabodetabek. Langkah diambil seperti melakukan pengiriman lebih banyak dibandingkan hari biasa.

Namun, menurut dia, hal yang patut diwaspadai bukan pasokan dari pabrik. Tetapi pasokan atau distribusi dari depo sementara menuju titik penjualan akhir seperti toko, warung atau perumahan masyarakat yang banyak tergenang dan terputus banjir.

"Tapi kami mencoba koordinasi dengan kawan pelaku usaha untuk mencoba terobos itu dengan berbagai macam cara," jelas dia.

Dia pun berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan pasokan air minum kemasan karena justru dapat memicu harga naik yang hingga kini produsen masih menetapkan harga yang sama dari sebelumnya. (Nrm)

Baca juga:

Strategi Pemasaran Produk Asli RI Ini Sukses Kalahkan Coca-cola

Produsen Air Minum Alto Incar Pendapatan Rp 280 Miliar


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini