Sukses

Masih Macet dan Banjir, Investor Pikir-pikir Tanam Modal di RI

Banjir dan macet merupakan dua permasalahan krusial yang menjadi bahan pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai banjir dan macet merupakan dua permasalahan krusial yang menjadi bahan pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Banjir tentu berdampak pada iklim investasi. Kalau kemacetan dan banjir tidak diatasi, orang akan berpikir dua kali untuk investasi karena tidak efisien dan banyak kehilangan produktivitas," ujar Ketua Umum Kadin, Susilo Bambang Sulisto di Indonesia Investor Forum 3, JCC, Selasa (21/1/2014).

Oleh sebab itu, Bambang mengimbau pemerintah menganggarkan dana untuk mengejar pembangunan jalan guna mengimbangi tingginya pertumbuhan produksi mobil setiap tahun. Ini dilakukan demi mengurai kemacetan.

"Kami usulkan penerimaan pajak dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur. Misalnya harus ada penambahan pajak kendaraan atau penjualan mobil baru," tuturnya.

Dia mencontohkan, pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat mengenakan pajak kendaraan tinggi dan prioritas alokasi digunakan bagi pembangunan jalan. Ditambah dengan anggaran subsidi bahan bakat minyak (BBM).

"Jika pembangunan infrastruktur bisa direalisasikan, maka target nilai investasi Rp 506,9 triliun pada 2014 bisa tercapai. Mudah-mudahan banjir cuma terjadi di Januari saja," kata dia.

Indonesia, menurut Bambang, masih dianggap sebagai gudang peluang bisnis di mata investor. Potensi ini ditopang dengan kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar.

"Basis penduduk yang besar, akan mendorong peningkatan konsumsi dan menarik minat investor menanamkan modalnya. Kalau tidak larinya ke impor," tandas Bambang. (Fik/Nrm)

Baca juga:

Investasi Asing di Akhir 2013 Cetak Rekor

Cetak Rp 398,6 Triliun, Realisasi Investasi 2013 Lampaui Target

2014, Tahun Tepat Buat Investasi Rumah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini