Sukses

Pemerintah Lamban Perbaiki Infrastruktur

Pemerintah dinilai lamban untuk memperbaiki dan membangun infrastruktur vital penunjang distribusi barang.

Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek akibat curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari lalu berdampak pada tersendatnya arus distribusi barang sehingga membuat beberapa harga komoditas melonjak akibat lambatnya pasokan.

Tersendatnya arus distribusi ini dinilai pengusaha sebagai kesalahan pemerintah karena lambat dalam memperbaiki atau membangun infrastruktur vital penunjang distribusi barang.

"Pemerintah lambat menangani infrastruktur yang vital, sudah bertahun-tahun macetnya baru di update, itu yang jadi masalah. Jadi harusnya pemerintah itu memperhatikan terutama infrastruktur yang sangat vital yang dapat menunjang perdagangan dan industri," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pemberdayaan Derah dan Bulog Natsir Mansyur saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Senin (27/1/2014).

Menurut Natsir, pembangunan infrastruktur yang bebas dari banjir ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah, apalagi bencana banjir terus terulang tiap tahun.

"Ini bukan tanggung jawab pengusaha tapi kan tanggung jawab pemerintahan ini, bencana alam ini harus ditangani dengan baik, jangan sampai terulang kembali," lanjutnya.

Dia menyatakan sudah saatnya pemerintah serius untuk melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur sebagai penunjang jalannya perekonomian. Pemerintah jangan lagi menganggap banjir sebagai hal yang biasa terjadi karena dampak akibat banjir ini sangat luas.

"Makanya bencana banjir ini jangan dianggap sepele karena multiplier effect, banjir ini sistemik terhadap perekonomian kita jadi menurun. Sekarang siapa yang menanggung kerugian pengusaha kecil dan pengusaha besar? Apakah Menko Perekonomian mau menanggung ini semua? Kan tidak berani," tandas Natsir. (Dny/Ahm)


Baca juga:

Masih Macet dan Banjir, Investor Pikir-pikir Tanam Modal di RI

Pengusaha Siasati Hambatan Distribusi Lewat Jalur Alternatif

Daftar Kerugian dan Lokasi Bisnis yang Tersapu Banjir Jakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini