Sukses

Larangan Ekspor Mineral Bikin Penghasilan Antam Tergerus 10%

Kinerja PT Aneka Tambang Tbk akan tergerus 10% pada 2014 seiring penerapan larangan ekspor mineral mentah.

Kinerja PT Aneka Tambang Tbk (Antam) diperkirakan tergerus dengan penerapan larangan ekspor mineral mentah. Larangan ekspor mineral mentah itu masuk dalam Undang-undang (UU) Nomor 4 tahun 2009 tentang mineral dan batu bara.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengatakan, penerapan UU tersebut berdampak terhadap penghasilan PT Aneka Tambang Tbk sepanjang 2014. Untuk mengatasi hal tersebut, perseroan memiliki strategi dengan membangun pabrik hilirisasi.

"Begini, untuk aturan itu Antam sudah mengatakan penerapan Undang-undang itu akan mengurangi penghasilan, bisa sampai 10%," ungkap Dahlan saat ditemui di kantornya, Senin (10/2/2014).

Perusahaan yang memiliki kode emiten ANTM  ini tengah membangun pabrik pengolahan lumpur anoda di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur. Lumpur Anoda tersebut adalah sisa dari hasil pengolahan tembaga di pabrik yang ada di Gresik yang juga merupakan bagian pengolahan dari Freeport.

"Jadi tambang Freeport diolah kemudian hasil olahannya dikirm ke Gresik. Dari Gresik yang ada tembaga itu, tapi ada lumpurnya, dapat diekspor ke Jepang. Sekarang kan tidak boleh lagi, boleh nanti kalau sudah ada pabrik di sini. PT Aneka Tambang Tbk sedang mengolah itu. Nanti akan keluar emasnya, macam-macam," jelas mantan Direktur Utama PLN itu.

Pabrik ini sendiri ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2014 dan dapat berproduksi pada awal tahun 2015. Lebih lanjut menurut Dahlan, dengan adanya pabrik hilirisasi ini nantinya tidak hanya mampu menutup kerugian 10% selama satu tahun ini, bahkan akan menambah keuntungan perseroan.

"Bisa, malah bisa lebih, cuma bukan tahun ini, tahun depan, tahun ini membangunnya," tutur Dahlan.

Berdasarkan keterangan  yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatatkan penjualan (unaudited) sebesar Rp 11,29 triliun pada 2013.  Angka ini naik 8% dibandingkan pencapaian tahun 2012 sebesar Rp 10,45 triliun. Kontribusi itu berasal dari penjualan emas, nikel, feronikel, bauksit, dan batu bara. Perseroan pun membidik penjualan emas sebanyak 13.570 kilo gram (kg) atau setara 13,57 ton sepanjang 2014.   (Yas/Ahm)

Baca juga:

Freeport Gandeng Antam Bangun Smelter

Antam Bangun Smelter di Pulogadung

Antam Jual 9,4 Ton Emas di 2013

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.