Sukses

RI Resmi Mengimpor Daging Premium ala Jepang

Indonesia berencana mengimpor daging sapi beku dari Jepang untuk kali pertama.

Indonesia berencana mengimpor daging sapi beku dari Jepang untuk kali pertama. Selama ini, daging wagyu yang dikenal beredar di negara ini, bukan berasal dari Jepang melainkan Australia.

"Wagyu yang ada di Indonesia selama ini masuk dari lokal atau dari negara lain. Datang dari Australia. Jadi harusnya original datang dari Jepang dan saatnya orang Indonesia makan wagyu dari Jepang," ujar Direktur Promosi Ekspor Departemen Kementerian Pertanian Jepang, Ryosuke Ogawa di Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Lebih jauh dia menjelaskan, Jepang menawarkan impor daging premium sampai reguler (menengah) seperti pasokan daging sapi beku dari Australia. Sayangnya, Ogawa belum bersedia menyebut potensi jumlah impor daging sapi beku dari Jepang ke Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro menambahkan, Indonesia selama ini belum mengimpor daging dari Jepang karena alasan penyakit.

"Selama ini, hewan ternak di Jepang terjangkit penyakit mulut dan kuku. Tapi sejak Mei 2013, setelah dinyatakan bebas penyakit untuk semua hewan ternaknya kami mulai berani untuk impor," tuturnya.

Walaupun enggan menyebut kuota impor daging dari Jepang maupun harganya, Syukur menuturkan, pihaknya akan berupaya untuk mulai importasi daging beku reguler dan wagyu pada tahun ini.

"Kalau mau masuk, Indonesia pilih produk yang tidak terkontaminasi penyakit. Yang perlu dilakukan adalah harmonisasi protokol kesehatan hewan yang memakan waktu 1-2 bulan. Setelah itu, MUI akan audit rumah potong hewan (RPH) halal di sana, baru bisa impor," tandas dia. (Fik/Nrm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com



Baca juga:

Jepang Lirik Investasi Peternakan RI Karena Anak Muda

Ekspor Daging Ayam Olahan RI Kembali Menggeliat Pasca Flu Burung

Letusan Gunung Kelud Bikin 30 Ribu Ekor Sapi Perah Tak Produktif






* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini