Sukses

Dolar Perkasa, Investor Terancam Tunda Ekspansi di RI

Sebagian besar industri di Indonesia menggunakan barang modal impor menjadi pertimbangan investor untuk investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga menyentuh Rp 13.000 akan berdampak negatif bagi kegiatan investasi yang tengah berjalan. Artinya perusahaan asing maupun domestik yang ingin melakukan ekspansi akan mempertimbangkan kurs rupiah.

"Kalau investasi yang sedang berjalan, lalu melakukan perluasan, maka pelemahan rupiah bisa menjadi pertimbangan menunda," tegas Kepala BKPM, Franky Sibarani usai Rakor Tax Allowance di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Lebih jauh dia menerangkan, investor sebelum menanamkan modal di Indonesia, telah memperhitungkan banyak hal termasuk kondisi nilai tukar rupiah. Lantaran segala aktivitas atau transaksi ekonomi di dalam negeri wajib menggunakan mata uang rupiah.

"Mereka sudah bisa memperhitungkan, karena sebagian besar industri kita masih menggunakan barang modal impor," ujar Franky.

Franky optimistis kegiatan penanaman modal di Indonesia tetap akan masuk ke Indonesia, apalagi jika industrinya berorientasi ekspor. Sebab depresiasi kurs rupiah sangat menguntungkan eksportir.

"Kalau investor menanamkan modal pada industri yang berorientasi ekspor, pasti dia akan tetap jalan meski bahan baku impor tapi dia jual melalui ekspor ke luar negeri," terang dia.

BKPM memasang target investasi sebesar Rp 519,5 triliun atau meningkat lebih dari 14 persen dibanding realisasi investasi senilai Rp 456,6 triliun di 2014. Pertumbuhan ini optimistis tercapai meski ada ketidakpastian ekonomi global yang akan berdampak terhadap negara berkembang, terutama Indonesia.

Target investasi sebesar Rp 519,5 triliun terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 175,8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 343,7 triliun.

Sementara itu, berdasarkan data Valuta Asing Bloomberg,Kamis pekan ini, menunjukkan pada pembukaan pukul 08.00 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level 12.999 per dolar AS. Namun rupiah terus tertekan hingga menyentuh level 13.050 per dolar pada pukul 08.15 WIB.

Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah berada di kisaran 13.022 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis 5 Maret 2015 dari periode Rabu 4 Maret 2015 di kisaran 12.963. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini